Biodata Profil Didiet Maulana, Ini Perjalanan Karier Perancang Kebaya Wisuda Maudy Ayunda
Sebenarnya Didiet Maulana tidak mempunyai latar belakang sekolah fashion. Ia awalnya adalah seorang arsitek.
Saat ini, Didiet banyak melakukan kegiatan bersama komunitas lokal yang berbasis budaya; menjadi anggota KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia), anggota AMIN (Asosiasi Merek Indonesia), dan konsultan untuk perusahaan-perusahaan.
Ia juga kerapkali menjadi pembicara di acara bincang-bincang untuk memotivasi generasi muda Indonesia sebagai entrepreneur.
Kecintaan akan dunia seni, membawa Didiet Maulana bergelut dengan tenun ikat. Kini, dia pun menjadi maestro tenun ikat Indonesia, lewat sajian segarnya mengkreasikan kain tenun ikat menjadi produk fesyen modern.
Ketertarikannya akan tenun bermula dari peristiwa klaim batik oleh negara tetangga. "Saya ingin generasi muda mengenal kain khas Indonesia," kata pria kelahiran 18 Januari 1981 ini.
Saat peluncuran Ikat Indonesia, label miliknya, pada 29 Juli 2011, ia hanya membidik kaum perempuan. Namun, enam bulan kemudian, dia mulai menyediakan produk fesyen untuk laki-laki.
Ikat Indonesia memproduksi pakaian ready to wear. Tidak hanya menyasar pasar ritel, Didiet juga melayani pelanggan korporasi lewat merek SVARNA. "Jumlah (produksi) untuk pesanan korporasi saja lebih dari 1.000 helai," ungkapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan akan kain tenun, dia menjalin kerjasama dengan lebih dari 200 perajin dibeberapa kota seperti Klaten, Palembang, Sulawesi Selatan, Bali, dan Kediri. Untuk menjamin pasokan tenun ini, Didiet punya perwakilan di tiap daerah yang bertugas mengontrol kinerja para perajin.
Proses menjahit pakaian terpusar di Jakarta. Dia juga menjalin kerjasama dengan konveksi pada proses ini.
Meski sudah terkenal, Didiet hanya membuka satu galeri yang terletak di Jalan Dempo Nomor 59, Jakarta Selatan.
Tentu saja, dia juga menggarap pasar online. Koleksinya dilirik oleh pasar internasional dari gerai daring ini.
Pria 36 tahun ini mengaku sering mendapatkan pesanan rutin dari Malaysia, Singapura, Amerika dan Eropa.
Baca juga: Kebaya Maudy Ayunda Saat Wisuda S2 Curi Perhatian, Sang Desainer Didiet Maulana Ungkap Maknanya
Riset dan uji coba, kunci sukses Ikat Indonesia
Mewujudkan mimpi untuk memiliki usaha sendiri bukan hal yang mudah. Modal niat dan jaringan belumlah cukup.
Sebelum berhasil menjadi disainer kondang, Didiet Maulana sempat merasakan pahitnya membesut usaha pribadi.
Pada 2008 silam, pria yang senang mengenakan busana kasual etnik ini membuka biro arsitek, sesuai latar belakan pendidikan dan pengalaman sebagai arsitek.
Tak semudah yang dibayangkan, bironya hanya bertahan selama sembilan bulan. "Saya stress dan memutuskan untuk balik lagi (kerjaan lama)," katanya.
Menggambar menjadi hobinya sejak kecil. Baju merupakan satu obyek gambar yang Didiet sukai. Ketertarikan pada dunia fesyen, menerbitkan idenya untuk menjadi perancang dan meninggalkan dunia arsitektur yang telah dia tekuni selama 15 tahun.