Berita Kriminal Palembang

Bacok 5 Orang, Rampas 2 Motor, Begal Sadis yang beraksi di KM 7 Palembang Dibekuk Jatanras

Dua Dari empat Komplotan begal sadis yang beraksi di KM 7 Palembang akhirnya dibekuk Jatanras Polda Sumsel. Dalam aksinya mereka menggunakan pedang.

TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA
Tersangka Ahmad Sirofi alias Kakek (21), Akbar Bagaskara (19) ditangkap anggota Unit IV Subdit III Jatanras Polda Sumsel, Kamis (362021) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Unit IV Subdit III Jatanras Polda Sumsel kembali menangkap dua pelaku begal di depan Km 7 Jalan Kol H Barlian, Kecamatan Sukarami Palembang yang aksi kejahatannya sempat viral di sosial media. 

Aksi begal itu terjadi pada Minggu (8/11/2020) sekitar pukul 04.30 WIB dengan korban sebanyak lima pemuda yang mengalami luka bacok cukup serius. 

Namun belakang diketahui, ternyata tindak kejahatan tersebut bermula dari ketersinggungan akibat saling senggol ketika di tempat hiburan malam. 

"Awalnya kami cek-cok di kampung baru (eks-lokalisasi) dan terus berlanjut sampai keluar tempat itu," kata Ahmad Sirofi alias Kakek (21) saat menjalani pemeriksaan dihadapan petugas, Kamis (3/6/2021). 

Diketahui, ada empat pelaku dalam kasus ini yaitu Dicky Chandra (21), Ahmad Sirofi alias Kakek (21), Akbar Bagaskara (19) dan AM alias Godek (19). 

Baca juga: Nekat Bobol Toko di Palembang, Residivis Curanmor Kembali Ditangkap

Dicky Chandra sudah lebih dulu ditangkap unit II Subdit III Jatanras Polda Sumsel. 

Dan kini petugas menangkap Ahmad Sirofi alias Kakek dan Akbar Bagaskara. 

Sedangkan AM alias Godek, masih diburu keberadaannya hingga kini. 

Sementara itu, tersangka Kakek terpaksa ditembak petugas di bagian betis kanannya karena terus melawan saat akan ditangkap. 

Sembari meringis menahan sakit, Kakek berujar, sengaja berpindah-pindah kota selama hampir satu tahun belakangan untuk menghindari kejaran petugas. 

"Awalnya saya ke Linggau, terus Jambi, Lampung, Jakarta dan balik lagi ke Palembang karena saya pikir sudah aman. Tapi rupanya masih ditangkap," kata warga Silaberanti Palembang tersebut. 

Terkait perselisihan di tempat hiburan malam antara kelompoknya dengan kelompok korban, Kakek tak menampik hal tersebut. 

Dikatakan Kakek, cek-cek tersebut bermula dari saling senggol berujung dengan saling menantang. 

"Awalnya kami ribut di dalam (tempat hiburan malam). Terus dipisahkan orang. Tapi rupanya mereka (para korban) sudah nunggu kami di luar," ujarnya. 

Baca juga: Video Berani Lawan Petugas Lalu Lintas, Begini Nasib Pria Tak Pakai Helm Tabrak Polisi di Palembang

Sempat mengabaikan tantangan itu, emosi para tersangka kembali tersulut setelah rekan mereka, Dicky Chandra (tersangka kasus serupa) tiba-tiba dipukul salah seorang korban ketika sedang duduk santai di atas motor yang di halaman parkir tempat lokalisasi. 

Merasa tidak terima, mereka akhirnya melanjutkan perkelahian dan memutuskan menunggu para korban persis di depan Jalan Teratai Putih. 

Disitulah keributan tak dapat dihindarkan antar dua kelompok itu. 

Sampai akhirnya, tersangka Dicky Chandra mengeluarkan sebilah senjata tajam berupa pedang yang langsung ia ayunkan ke tubuh para korban. 

"Dicky yang bacok, tidak tahu pedangnya dari mana. Kalau saya tugasnya bawa motor. Saya cuma ikut mukul saja, tidak membacok," ujarnya. 

Setelah itu, Kakek bersama ketiga rekannya langsung kabur membawa dua sepeda motor korban. 

Sedangkan para korban ditinggalkan begitu saja dengan luka-luka yang mereka alami akibat perkelahian itu. 

Kakek sendiri, mengaku dapat satu jatah sepeda motor yang selanjutnya ia jual di kawasan SP Padang seharga Rp.1,8 juta. 

Dari pengakuannya, Kakek hanya mendapat bagian sebesar Rp.400 ribu yang selanjutnya ia gunakan untuk biaya melarikan diri dari kejaran petugas. 

"Sisa uangnya saya kasih ke Godek. Tapi untuk satu motor lagi, saya tidak tahu dijual kemana," katanya. 

Sementara itu, Akbar Bagaskara (19) yang juga turut diamankan mengatakan, tak menerima sedikitpun bagian dari hasil menjual motor rampasan dari para korban. 

Warga Desa Air Batu Talang Kelapa Banyuasin itu mengaku panik setelah tahu tindak kejahatan yang dilakukannya viral di sosial media. 

"Jadi saya cepat-cepat kabur ke Linggau. Terus disusul sama kakek. Selanjutnya kami kabur sama-sama ke Jambi, Lampung, Jakarta dan balik lagi ke Palembang. Tapi selama kabur, saya pakai uang sendiri. Hasil kiriman teman juga. Tidak pakai uangnya kakek," kata pria putus sekolah ini. 

Akbar juga mengakui perbuatannya yang ikut terlibat perkelahian dengan para korban. 

"Saya ikut mukul, tapi tidak bacok," ujarnya seraya menunduk lesu. 

Baca juga: Jembatan Ogan 3 Ditutup Mulai 8 Juni, Akses Warga OI, Palembang dan Banyuasin, Ini Rekayasa Lalinnya

Terpisah, Kanit IV Subdit III Jatanras Polda Sumsel, AKP Nanang Supriatna mengatakan, para tersangka terancam dijerat dengan pasal 365 ayat 2 dengan ancaman hukuman paling lama 12 tahun penjara. 

"Sedangkan untuk satu tersangka lagi yang masih buron, akan terus kita buru keberadaannya," tegas Nanang. 

Diberitakan sebelumnya, Aksi kawanan begal sadis yang nekat melukai korbannya, kembali terjadi di kota Palembang. 

Beberapa pemuda menjadi korban dan bahkan mengalami luka bacok yang cukup serius akibat ulah para pelaku. 

Foto korban begal yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit, juga tersebar di sosial media. 

Tribunsumsel.com lantas mendatangi kediaman salah seorang korban dari peristiwa itu.

Flou Berte Nababan (25) salah seorang korban, saat ditemui dikediamannya di Jalan Ksatria I Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami Palembang mengatakan, peristiwa begal yang dialaminya terjadi begitu cepat. 

Flow berujar, ada lima orang termasuk dirinya yang sudah menjadi korban dari aksi kawanan begal tersebut. 

"Waktu itu kami dari rumah teman di kawasan Talang Jambe. Kemudian kami berlima pulang sama-sama. Diperjalanan, kami memutuskan untuk stop di depan JM mall untuk merokok. Kurang dari lima menit kami berhenti, tiba-tiba kawanan begal itu datang dan langsung menyerang kami," ujarnya, Senin (9/11/2020). 

Kejadian itu terjadi di Km 7 Jalan Kol H Barlian, Kecamatan Sukarami Palembang, Minggu (8/11/2020) sekitar pukul 04.30 WIB. 

Diperkirakan, ada delapan orang pelaku dan mengendari empat motor dalam aksi tersebut. 

Baca juga: Remaja Tabrak Anggota Lantas Polrestabes Palembang, Kasat Lantas Endro: Kasusnya Kami Proses

Secara membabi buta, para pelaku yang dikatakan Flow membawa senjata tajam berupa pedang pajang langsung mengarahkan dan mengenai ke seluruh korban. 

Akibatnya Flow dan rekan-rekannya mengalami luka akibat senjata tajam para pelaku. 

Flow mengalami luka bacok di bagian jempol kanan

Rizki Nugraha (23) mengalami luka bacok di bagian belakang dan pinggangnya ditusuk diduga dengan menggunakan obeng

Yoga Sartoto (22) mengalami luka bacok dibagian lengan. 

Miftah Kencana (25) mengalami luka ringan akibat terjatuh dari motor. 

Joko, juga mengalami luka ringan. 

"Paling parah itu Rizki karena dia kena bacok di bagian belakang dan pinggangnya ditusuk pakai obeng. Dan Yoga, lengannya yang dibacok. Mereka berdua sampai sekarang masih di rawat di rumah sakit. Sedangkan yang lain termasuk saya, sudah pulang ke rumah," ujarnya. 

Setelah kejadian itu, para pelaku juga berhasil membawa kabur dua dari tiga motor yang dikendarai korban. 

"Para pelaku bawa kabur motor vario punya Miftah dan motor beat punya Yoga. Jadi ada dua motor yang mereka curi," ujarnya. 

Flow berharap para pelaku bisa segera ditangkap dan mendapat ganjaran setimpal atas perbuatannya. 

"Tentu kami berharap para pelaku bisa dihukum seberat-beratnya," ujar Flow. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved