Berita PALI

Curhatan Keluarga Pasien Soal Tabung Oksigen Viral, Kepala Puskesmas Abab PALI Sampaikan Kronologi

Kepala Puskesmas Abab, dr Katedi membeberkan kronologis kejadian terkait curhatan keluarga pasien Puskesmas Abab soal tabung oksigen yang viral.

ISTIMEWA
Postingan Warga Viral di Media Sosial Terkait Pelayanan di Puskesmas Abab PALI. Kepala Puskesmas Abab, dr Katedi membeberkan kronologis kejadian 

Keesokan harinya, Selasa (11/5/2021) Ibu Supna dimakamkan, kemudian ia kembali ke ruang UGD Puskesmas Abab untuk mengembalikan oksigen.

Dengan emosi dan ditenangkan pihak keluarga.

"Pelayanannya sangat tidak maksimal. Kita sama-sama tidak tahu kalau akhirnya meninggal, namun setidaknya ada upaya terlebih dahulu." Ujarnya.

"Niat awal saya tidak ada menyebutkan atau judge instansi atau profesi. Saya niatnya agar tidak ada korban lain dan ini cara saya meluapkan amarah, agar dirembukkan supaya lebih baik lagi kedepannya." Katanya.

Senada dengan Siska, warga Desa Betung lainnya juga mengeluh hal serupa terjadi. 

Susilawati warga Betung mengeluhkan hal serupa, dimana sebelumnya ia juga sangat susah untuk meminjamkan Ambulan untuk pasien. 

"Jangankan Ambulan dilayani pun tidak. Seperti tidak ada inisiatif," cetusnya. 

Senada, Rika warga Desa Betung Lainnya mengeluhkan hal serupa terjadi pada keluarganya saat berobat di Puskesmas tersebut.

Pelayanan Puskesmas itu memang kurang baik, kami pernah merasakan, apalagi melayani orang miskin seperti kami," ujar Rika.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Betung Abab melalui salah seorang dokter bertugas di Puskesmas tersebut Dr Aman Rohman berkata hal demikian mungkin terjadi Miss komunikasi, dimana kala itu pihak keluarga panik dan emosi.

"Kami menerima saran dan kritik. Pelayanan akan kita tingkatkan. Yang bersangkutan juga tidak ada maksud apa-apa hanya ingin konfirmasi dengan pihak jaga saat itu." Katanya.

Ia meminta waktu untuk duduk bersama menyelesaikan masalah tersebut.

"Kita ada pimpinan dan hari ini hari libur akan kembali menemui konfirmasi sama-sama ke rumah Siska pada hari Senin." jelasnya.

Ia sudah beberapa kali bertemu pihak keluarga yang berduka. Dimana, secara medis tentu rasa manusiawi pasti ada, apalagi menyangkut maslaah nyawa seseorang.

"Jangan sampai ke dua belah pihak ada yang dirugikan.Kami sebagai pelayan publik siap menerima kritik dan siap menerima saran. Apa yang kurang ditambah apa yang tidak ada bakal diadakan." ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved