Perawat Dianiaya Keluarga Pasien
Diperiksa Polrestabes Palembang, Melisa Kini Fokus Agar Hukuman JT Diringankan
Kasus Penganiayaan perawat oleh keluarga pasien terus bergulir. Melisa , Istri tersangka JT diperiksa di Polrestabes Palembang terkait kasus itu.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG--Dipanggil sebagai saksi dalam kasus penganiyaan yang dilakukan JT (38) terhadap CRS perawat di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya.
Pemeriksanaan itu berlangsung pada Minggu (18/4/2021) kemarin.
Melisa yang merupakan istri JT memenuhi panggilan dan mendatangi Polrestabes Palembang.
"Iya kemarin saya diperiksa sebagai saksi. Disana saya menjelaskan semua penyebab sebelum terjadinya penganiayaan kepada pihak kepolisian," jelasnya saat ditemui, Senin (19/4/2021) sore.
Baca juga: Pasca Dianiaya JT, Ini Curahan Hati CRS, Perawat RS Siloam Palembang, Begini Kondisi Terakhir
Selama pemeriksaan itu pula ia didampingi kuasa hukumnya mengajukan pembelaan. Agar dapat meringankan proses hukum suaminya.
"Kami sekarang lagi fokus upaya untuk meringankan hukuman bagi suami saya," ujarnya, meminta doa restu supaya kasus tersebut dapat selesai.
Saat disinggung mengenai wacana pihaknya melakukan pelaporan balik terhadap perawat CRS akibat perbuatan yang tidak mengenakan yang dialami anaknya.
Baca juga: Melisa Bersikukuh Tak Salah Sepenuhnya, Polisi Beberkan Fakta Ini, Cerita Istri Picu Kemarahan JT
Ia tidak banyak berkomentar.
"Kalau saat ini tidak ada kepikiran kesitu. Sekarang ini diusahakan dulu yang terbaik, kalau yang lain-lain belum terpikir," kata dia.
Sementara itu, mengenai aduan yang dilayangkan oleh PT. Immortal Cosmedika ke pihak kepolisian. Melisa enggan memberikan komentar.
"No comment (tidak ada komentar-red)," pungkasnya menyudahi obrolan.
Melisa Siap Bersaksi di Pengadilan
Pasca ditetapkan tersangka pria berinisial JT (38) atas peristiwa penganiayaan terhadap CRS seorang perawat RS Siloam, Kamis (15/4/2021) sore, keluarga besar mengucapkan permintaan maaf atas ulah yang dilakukan JT hingga membuat publik terpancing emosi.
"Pertama-tama saya memohon maaf kepada suster dan pihak rumah sakit atas kejadian kemarin yang sangat meresahkan masyarakat luas," kata Melisa, Istri dari JT ketika ditemui awak media, Sabtu (17/4/2021) siang.
Selain meminta maaf, Melisa juga berniat ingin mengkonfirmasi terhadap berita yang beredar yang menurutnya kurang imbang dan hanya memojokkan pihaknya.
"Saya mau klarifikasi di sini, kejadian tersebut bermula karena adanya ketidak profesionalan seorang suster Rumah Sakit dalam melayani pasien,"
"Menurut saya sebagai orang tua bisa berakibat fatal, apalagi anak saya masih balita," ungkap Melisa mengawali cerita.

Sambungnya, sebelum kejadian penganiayaan dalam video yang viral di jagat dunia maya, ia berkata bahwa sejak awal saat anaknya dirawat di RS tersebut sudah mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan hatinya.
"Sebenernya jujur, dari awal di situ perasaan saya sudah tidak enak melihat sikap suster itu. Dari nada bicaranya saja agak ketus, saat menangani anak saya yang rewel juga nyeletuk 'Ini (anaknya) rewel terus, harusnya kalau siang jangan ditidurin jadi malem ngga rewel terus',"
"Yah saya jadi tidak enak lah dengernya, kok bisa seorang suster tega ngomong seperti itu," terangnya, bahkan sebelum kejadian viral Melisa sempat memfoto suster tersebut karena perasaan yang tidak enak.
Kemudian, saat anak Melisa selesai dirawat dan akan pulang ke rumah suster tersebut yang bertugas melepas infus anaknya yang menurutnya tidak dilakukan secara profesional.
"Ternyata bener kejadian kan, sudah dia nyabutnya kasar, darah sampai kemana-mana di baju, lantai, kasur,"
"Eh, malah saya disalahin katanya, sebaiknya ibu-ibu jangan gendong anak," tuturnya.
Masih kata Melisa, darah yang keluar dari tubuh anaknya sangat banyak dan menurutnya perbuatan suster tersebut sudah fatal dan tidak wajar.
"Sebagai orang tua saya pikir wajar jika kita panik, apalagi setelah lihat anak saya sampai keluar darah si suter itu tidak mau meminta maaf,"
"Masih ada bekas darahnya di baju, semua saya foto," pungkasnya.
Ditambahkannya, melihat darah yang keluar dari tubuh anaknya tak berhenti dan penanganan dari suster tersebut pun kurang, Melisa bahkan langsung mengadu ke kepala perawat.
"Fatal darah itu, saya sampai ngadu ke kepala perawat baru ditangani darah tersebut dikasih plester,"
"Sama suster itu darah anak saya cuma ditutul-tutul aja pakai tissu toilet. Saya ngga bohong saya berani bersaksi nanti di pengadilan," bebernya.
Melisa juga meminta kepada pihak Rumah Sakit tempat anaknya dirawat untuk mempertimbangkan posisi dirinya dan meminta supaya suster diberikan teguran.
"Saya minta pihak Rumah Sakit apalagi Rumah Sakit Siloam punya record sebagai rumah sakit bagus, pertimbangkan lagi kejadian ini jangan sampai terjadi ke pasien yang lain apalagi balita karena bisa membahayakan,"
"Menurut saya sikapnya sangat tidak profesional dan sangat tidak layak bekerja di rumah sakit manapun. Harus dipertimbangkan suster itu jika diterima bekerja lagi," tutupnya.