Perampokan Dana BOS di Prabumulih
Kepala SMAN 1 Prabumulih Akui Khilaf Hingga Dana BOS Dibawa Kabur Kawanan Bandit
Kepala SMA Negeri 1 kota Prabumulih, Maashobirin mengakui dirinya khilaf membawa dana operasional sekolah (BOS) Senilai Rp 107 jutatanpa pengawalan.
Penulis: Edison | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Kepala SMA Negeri 1 kota Prabumulih, Maashobirin mengakui dirinya khilaf membawa uang Rp 107 juta yang merupakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tanpa pengawalan dan sempat mampir ke mini market.
"Mungkin suatu khilafaan saya tidak meminta pengawalan, dana diambil memang dana BOS, saya sendirian yang mengambil," ungkap Maashobirin ketika dibincangi ketika menyaksikan press realise di halaman Polsek Prabumulih Timur, Kamis (8/4/2021).
Menurut Maashobirin, proses pencairan dana BOS SMA Negeri 1 dilakukannya di bank tersebut sudah sesuai dengan prosedur dimana yang berhak mencairkan dana dua orang yakni kepala sekolah dan bendahara.
"Jadi bisa kepala sekolah bisa bendahara yang mencairkan, bisa juga kedua-duanya. Kalau itu tidak sesuai prosesur maka tentu uang tidak akan diberikan pihak bank, uang diberikan berarti sudah sesuai prosedur," katanya.
Baca juga: Dona Habiskan Uang Rampokan Dana BOS Prabumulih Untuk Main Judi
Lebih lanjut Maashobirin mengatakan, terkait dana BOS yang hilang akibat bandit pecah kaca itu dirinya telah menghadap kepala dinas pendidikan provinsi Sumsel dan siap mengganti dengan cara mencicil menggunakan uang pribadi.
"Saya sudah menghadap kadisdik Provinsi dan saya siap mengganti menggunakan dana pribadi dengan cara dicicil," tegasnya dihadapan awak media.
Maashobirin mengaku sangat berterimakasih atas diringkusnya satu diantara lima pelaku bandit pecah kaca tersebut.
"Saya berterimakasih kepada jajaran kepolisian yang telah mengungkap dan menangkap pelaku kejahatan terhadap saya," katanya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Ringkus 1 dari 5 Bandit Pecah Kaca Mobil Kepsek SMAN 1 Prabumulih
Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi SIk SH MH didampingi Kasat Reskrim AKP Abdul Rahman SH dan Kapolsek Prabumulih Timur AKP Herman Rozi serta Kanit Reskrim Ipda Haryoni Amin SH mengimbau seluruh masyarakat kota Prabumulih yang mencairkan dana di bank agar menggunakan jasa pengawalan petugas kepolisian.
"Petugas kepolisian kita ada di tiap bank di kota Prabumulih, kami imbau kepada masyarakat yang mencairkan uang dalam jumlah banyak agar menggunakan jasa pengawalan sehingga terhindar dari aksi kejahatan," tegasnya
Sempat Mampir ke Indomaret
Aksi kawanan pecah kaca makin merajalela di Kota Prabumulih. Kali ini Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 kota Prabumulih, Ma'as Sobirin SPd yang menjadi korban bandit pecah kaca, Rabu (17/3/2021) sekitar pukul 09.00.
Mobil Inova putih dengan plat nomor BG 1936 KE milik Ma'as Sobirin dipecah kaca bagian kanan belakang oleh kawanan bandit.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan A Yani Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih tepatny di depan Indomaret Prabujaya.
Akibat peristiwa itu uang Rp 100 juta lebih yang merupakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA Negeri 1 Prabumulih raib dibawa kawanan maling.
Berdasarkan informasi berhasil dihimpun Tribunsumsel.com, aksi kawanan pecah kaca itu bermula ketika Ma'as Sobirin dari sekolah ke Bank Sumsel Babel untuk mengambil uang Rp 100 juta-an.
Usai mengambil dana BOS itu, Kepala Sekolah lalu hendak kembali ke sekolah namun tiba di Jalan A Yani korban mampir ke Indomaret Simpang 4 Prabujaya.
Saat masuk mini market tersebut, Ma'as Sobirin tiba-tiba dipangil tukang parkir yang menyampaikan mobil dibobol kawanan bandit pecah kaca.

Ma'as kemudian langsung keluar mini market, betapa terkejutnya dia melihat kaca mobil bagian kanan sudah pecah.
Ketika memeriksa uang yang baru diambilnya namun ternyata sudah raib.
"Bapak itu ke mini market lalu tidak lama tukang parkir teriak ada pencuri yang memecahkan kaca mobil. Kami keluar kaca mobil sudah pecah dan pelaku sudah kabur, uang raib sekitar Rp 107 juta," ungkap karyawan Indomaret enggan menyebutkan nama ketika dibincangi wartawan.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1, Ma'as Sobirin ketika diwawancarai mengakui mobil miliknya menjadi korban pecah kaca dan menyebabkan uang dana BOS raib dibawa kabur kawanan maling.
"Saya dari bank ambil uang Rp 100 juta an lalu mampir belanja ke mini market lalu tiba-tiba tukang parkir teriak ada pencuri. Saya lihat keluar kaca mobil sudah pecah dan uang yang saya ambil sudah hilang," ujarnya.
Ma'as mengaku saat pelaku mencuri uang dan kabur dirinya tidak melihat karena sedang berada di dalam mini market.
"Rencana saya mau ke sekolah lagi tapi mobil kena pecah kaca, uang itu dana BOS SMA Negeri 1 Prabumulih," jelasnya melalui sambungan telpon.
Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi SH SIK MH melalui Kapolsek Prabumulih Timur AKP Herman Rozi didampingi Kanit Reskrim Ipda Haryoni Amin SH membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Kami sudah ke TKP dan kita terus melakukan penyelidikan," tegasnya singkat melalui pesan Whatsapp.