Siswa SMP Mendadak Meninggal, Minta Jemput Ayah saat di Kelas, Panik Lihat sang Anak Sudah Lemas
Sesampainya di depan sekolah, ia mengabarkan pada anaknya dan berharap agar dia dihampiri.
Namun Dewa Gede mengatakan kepada ayahnya bahwa dirinya tidak sanggup berjalan, dan meminta agar dijemput ke atas.
Untuk diketahui, tempat parkir berada di depan sekolah. Untuk masuk ke dalam sekolah, siswa atau orang tua harus menaiki sejumlah anak tangga.
"Saya chat anak saya. Ajik sudah di depan. Disuruh oleh anak saya naik, katanya tidak bisa turun. Saat sampai di atas, saya panik melihat anak saya sudah lemas, saya tanya tidak ada jawaban. Langsung saya rangkul bersama temannya ke bawah," ujarnya.
"Saat itu tidak ada guru. Sampai di bawah saya ketemu seorang guru. Akhirnya ibu guru meminjam mobil untuk mengantar ke puskesmas. Perkiraan saya anak saya sudah meninggal di perjalanan. Sebab sampai di puskemas dikasi oksigen, tapi oksigennya tidak memberikan efek. Saya kaget. Anak sehat. Tidak ada gejala apa, kenapa bisa seperti ini," ujarnya.
Dewa Artana mengatakan, pihak kepolisian menganjurkan untuk dilakukan autopsi untuk mencari penyebab kematian anaknya.
"Dari kepolisian kemarin menganjurkan autopsi. Tapi saya dari pihak keluarga, mengikhlaskan kepergian beliau.
Kalaupun diautopsi, juga tidak ada apa. Malah lebih banyak hal negatif nantinya. Karena itu saya ikhlaskan, mungkin segini saja waktu saya bersama beliau," ujarnya. (*)