Berita Palembang

Mendagri: Presentase Kematian Karena Covid-19 Sumsel Kalahkan Nasional

Presentase tingkat kematian akibat Covid-19 atau Corona di Sumsel lebih tinggi dibandingkan Presentase Nasional.

TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA
Mendagri RI Tito Karnavian meninjau Gerakan Sukseskan Program Vaksinansi Nasional Bersama Kementerian Kesehatan dan Grab Indonesia di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di Dinning Hal Jakabaring Sport City (JSC), Rabu (31/3/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian meninjau Gerakan Sukseskan Program Vaksinansi Nasional Bersama Kementerian Kesehatan dan Grab Indonesia di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di Dinning Hal Jakabaring Sport City (JSC).

"Vaksin untuk menciptakan kekebalan kelompok. 2/3 dari populasi harus memperoleh antibody," kata Tito Karnavian saat memberikan kata sambutan, Rabu (31/3/2021).

Lebih lanjut ia menjelaskan, antibody dapat dibentuk dengan dua cara yaitu secara natural dengan terinfeksi dan yang kedua dipancing kekebalan tubuhnya dengan vaksin. 

Baca juga: Kejati Geledah Kantornya, Ini Tanggapan Kepala BPKAD Sumsel

Kalau 2/3 memiliki antibodi begitu ada yang menulari virusnya akan dihajar, sehingga tidak menular ke tempat lain. 

Untuk vaksin menggunakan tiga jenis vaksin yaitu Sinovac, AstraZeneca dan Pfizer, untuk merah putih belum. 

"Untuk Sumsel merupakan risiko sedang masuk zona kuning. Namun kita jangan lengah karena total kasus di Sumsel mencapai 17 ribu lebih," katanya.

Menurutnya, Sumsel memang kecil tingkat kasus positif yang terdata.

Namun untuk presentase tingkat kematian di 4,6 persen. Ini termasuk masih tinggi dibandingkan nasional 2,7 persen.

"Artinya ada keterlambatan treatment untuk mengetahui siapa yang positif. Testing belum memadai. Padahal makin cepat tahu positif semakin mudah kita tangani," ungkapnya.

Menurutnya, tingkat kematian tinggi menunjukan kemampuan kapasitas kesehatan belum memadai misal jumlah bed, tenaga kesehatan, prasarana yang kurang seperti ventilator  dan lain-lain.

Baca juga: Dugaan Korupsi Masjid Sriwjaya, Ini Penjelasan Kejati Sumsel Setelah Geledah 2 Tempat Berbeda

Sementara itu Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, mudah-mudahan dengan adanya vaksin ini dapat mencukupi untuk semua.

Harapanya agar segera beraktivitas seperti biasa, sekolah tatap muka dan lain-lain.

"Terimakasih pak Mentri telah memberikan perhatian khusus pada Provinsi Sumsel," katanya.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy mengatakan, bahwa upaya menurunkan angka kematian dilakukan dengan meningkatkan jumlah testing.

"Dengan cara meningkatkan penemuan suspek melalui kegiatan tracing. Selain itu untuk menurunkan jumlah kematian, dengan lebih memperhatikan tata laksana penanganan kasus di layanan, khususnya untuk kasus dengan komorbid dan lansia," kata Lesty.

Menurutnya, untuk kasus kematian ini terutama terjadi pada kelompok komorbid dan lansia. Ia pun menghimbau sudah saatnya semua sadar dan peduli terhadap penyakit tidak menular seperti jantung, hipertensi, diabetes dan lain-lain.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved