Presiden Jokowi Disebut Mesti Tegur Moeldoko Terkait Manuvernya di Partai Demokrat 'Penghuni Istana'

Presiden Jokowi Disebut Mesti Tegur Moeldoko Terkait Manuver di Partai Demokrat 'Penghuni Istana'

Editor: Slamet Teguh
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Kepala Staf Presiden Moeldoko di kediamannya, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2021). 

"Saya menghargai dan menghormati keputusan saudara. Oke, kita terima menjadi ketua umum," tutur Moeldoko.

Selain itu, Marzuki Alie juga mengatakan bahwa dia siap bekerja sama dengan Moeldoko untuk memenangkan Partai Demokrat pada 2024.

"Moeldoko Ketum, saya Ketua Dewan Pembina. Jadi keputusan Kongres merupakan keputusan yang tertinggi. Jadi saya dan Pak Moeldoko akan bergandeng tangan untuk memenangkan PD 2024, termasuk memenangkan pilpres," sebut Marzuki dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat.

Baca juga: Ketua DPC Demokrat Musirawas Komentari KLB Sibolangit: Mereka Barisan Sakit Hati

Baca juga: Andi Mallarangeng Ngaku SBY Sudah Memberi Perintah Untuk Melawan KLB di Medan, Sebut Gaya Lama

Baca juga: Moeldoko Rebut Partai Demokrat, SBY Merasa Malu Bersalah Pernah Beri Jabatan Padanya

Pidato Perdana Moeldoko

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko telah terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di The Hill Hotel, Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Purnawirawan Jenderal itu menyempatkan diri datang ke Sibolangit untuk memberikan pidato perdananya sebagai Ketum versi KLB.

Saat memberikan pidato, nampak Moeldoko berbicara dengan nada lantang dan berapi-api.

Dikutip dari YouTube Kompastv, mengenakan blazer khas Partai Demokrat, Moeldoko awalnya menyapa para peserta KLB yang hadir.

"Yang saya hormati para peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, khususnya para pendiri, para senior, unsur DPP, unsur DPD, organisasi sayap, unsur DPC, seluruh Indonesia Raya," ujarnya.

Kemudian sembari mengacungkan tangan kanan ke atas, Moeldoko meneriakkan nama partai berlambang bermercy itu.

"Demokrat!" teriak Moeldoko.

"Jaya," ucap para peserta KLB.

Hal itu ia ulangi terus hingga tiga kali, dan disambut riuh para peserta KLB.

Moeldoko kemudian menyampaikan, dengan pidatonya itu, ia berharap bisa memperjuangkan demokrasi di Indonesia.

"Saudara-saudara sekalian, ini adalah pidato saya pertama, pidato politik di depan publik," kata Moeldoko.

Sumber: Kompas
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved