Mengenal Sosok Moeldoko, Nyaris Tak Pernah Lipat Jari Tangan, Angkut Batu dan Pasir Sepulang Sekolah

Moeldoko merupakan perwira penerima Bintang Adi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akabri tahun 1981.

Editor: Weni Wahyuny
Twitter Moeldoko
Mengenal sosok Moeldoko 

Sejak 17 Januari 2018 lalu, ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Republik Indonesia.

Sebagai kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko bertanggung jawab untuk memastikan bahwa program-program prioritas nasional dilaksanakan sesuai visi dan misi Presiden.

Selain melakukan pengendalian, ia juga melaksanakan fungsi menyelesaikan masalah secara komprehensif terhadap program-program prioritas nasional yang dalam pelaksanaannya mengalami hambatan.

Tugas lain dari Moeldoko sebagai kepala Staf Kepresidenan adalah bertanggungjawab atas pengelolaan isu-isu strategis, termasuk penyampaian analisis data dan informasi strategis dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan dan pengelolaan strategi komunikasi politik dan diseminasi informasi yang harus dilakukan.

Di Bidang pendidikan Moeldoko tidak ketinggalan, pada 15 Januari 2014, meraih gelar doktor Program Pascasarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia, dengan disertasinya berjudul "Kebijakan dan Scenario Planning Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Indonesia (Studi Kasus Perbatasan Darat di Kalimantan)".

Tak hanya itu, Moeldoko juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk periode 2017-2020.

"Saya suka pertanian," katanya.

Namanya Mencuat Akhir-akhir Ini

Kepala Staf Presiden Moeldoko menilai isu yang menyebut dirinya dalam gerakan kudeta Partai Demokrat sebagai 'lucu'-lucuan'.

Ia meyakinkan bahwa dirinya tak mungkin akan kudeta partai.

Sebagai Panglima TNI saat itu, ia mengumpamakan membawa pasukan dan senjata, menodong setiap Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat agar mendukungnya sebagai Ketua Umum Partai.

Hal itu tidak mungkin karena setiap partai memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai (AD/ART).

"Menurut saya sih kayaknya ini kayak dagelan aja gitu. lucu-lucuan," kata Moeldoko di kediamannya, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (3/2/2021).

"Moeldoko mau kudeta. Apaan yang dikudeta? Anggap lah begini. Saya punya angkatan bersenjata anggaplah Panglima TNI ingin jadi ketua Demokrat emangnya gw bisa itu todong senjata itu para DPC, DPD heh datang ke sini gw todongin senjata," katanya lagi.

Lebih lucu lagi menurut Moeldoko, ia disebut akan mengkudeta partai Demokrat untuk dijadikan kendaraan politik pada Pilpres 2024.

"Terus dibilangin jadi presiden lah ya, gak ada itu. Kerjaan gue setumpuk gini ngurusin yang nggak-nggak saja. Jangan lah apa itu membuat sesuatu," pungkasnya.

Sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, ada gerakan politik yang ingin mengambil alih kepemimpinan partai secara paksa.

Sebagian Artikel Sumber Kompas.tv

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved