Kecelakaan Sriwijaya Air
UPDATE, 4 KTP Ditemukan di Lokasi Sriwijaya Air Jatuh, Satu Diantaranya Diduga Milik Pramugari
Selain KTP, petugas juga menemukan kartu rapid test milik penumpang, ponsel, hingga uang pecahan Rp 50.000.
TRIBUNSUMSEL.COM - Empat kartu identitas berupa KTP ditemukan di lokasi Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh, Selasa (12/1/2021).
Empat KTP tersebut ditemukan oleh Personel TNI Angkatan Laut (AL) yang tergabung dalam regu KRI Rigel 933.
Dalam pencarian kali ini, petugas mengangkut sejumlah barang bawaan yang diduga milik penumpang.
Dari temuan pertama, petugas menemukan dompet yang berisi identitas diduga milik penumpang.
"Pada hari ini, pukul 09.52 WIB ditemukan dompet dengan identitas nama ibu Yuni Dwi Saputri," ujar Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) Operasi SAR Sriwijaya Air, Laksamana Pertama Yayan Sofyan dikutip dari Kompas TV, Selasa (12/1/2021).
Selain KTP tersebut, petugas juga mendapati kartu identitas diduga milik penumpang lainnya, atas nama Nelly, Rahmania Ekananda, dan Fazila Amara Mazedah.
Baca juga: KTP-nya Dipinjam Teman Naik Sriwijaya Air SJ 182, Kini Sarah Beatrice Trauma, Ternyata Ini Sebabnya
Petugas menduga dari keempat KTP tersebut, satu di antaranya merupakan seorang pramugari Sriwijaya Air.
"Itu identitas yang kami temukan juga. Salah satu di antaranya yang ditemukan kelihatannya itu pramugari dari Sriwijaya," kata Yayan.
Selain KTP, petugas juga menemukan kartu rapid test milik penumpang, ponsel, hingga uang pecahan Rp 50.000.
Pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak ini jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Sabtu (9/1/2021), sekitar pukul 14.40 WIB.
Saat itu, pesawat tengah membawa 60 penumpang dengan rincian 40 penumpang dewasa, 7 penumpang anak, dan 3 penumpang bayi.
Sejak evakuasi hari pertama, petugas mulai mendapatkan serpihan dan bagian tubuh korban.
Terdapat puluhan armada yang dikerahkan dengan rincian 54 kapal, 13 pesawat maupun helikopter, 20 jetski, 20 ambulans, dan 3.600 personel gabungan.
Adapun pesawat dengan kode PK-CLC ini ditenagai dua mesin CFM56-3C1 besutan CFMI, sebuah perusahaan milik bersama Safran Aircraft Engine dari Perancis dan GE Aviation dari Amerika Serikat.
Black Box Ditemukan
Akhirnya black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan.
Komponen penting pesawat itu ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Selasa (12/1/2021) sore sekira pukul 16.00 WIB.
Berdasarkan siaran Breaking News Kompas TV, kotak hitam ditemukan di antara Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Kotak hitam itu tampak dibawa oleh kapal sea rider milik Kopaskal.
Selanjutnya, kotak hitam itu akan dikirim ke JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk ditindaklanjuti.
Berdasarkan penjelasan jurnalis Kompas TV, kotak hitam atau black box tersebut ditemukan oleh tim Kopaskal Armada 1 TNI Angkatan Laut.
Selanjutnya setelah tiba di JICT, kotak hitam akan diserahkan ke tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk meneliti lebih lanjut.
Baca juga: BLACK BOX Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, akan Diserahkan kepada KNKT
Tak hanya Kopaskal, turut dalam rombongan pencari black box di antaranya penyelam Dislambair, dan Taifib.
Sebelumnya, proses pencarian black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mulai menemui titik terang.
Hal ini diungkapkan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat konferesi pers di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Minggu (10/1/2021).
"Dua sinyal yang dikeluarkan oleh black box tersebut bisa dipantau dan sekarang sudah di-marking (ditandai)," ujar Hadi kepada para wartawan.
Ia berharap, black box dalam waktu dekat bisa diangkat.
"Sehingga bisa menjadi bahan KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut," tutur Hadi.
Hadi menyebutkan, potongan-potongan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 berkisar di kedalaman 23 meter.
2 kali ping locator berbunyi
Penyelam TNI Angkatan Laut terus melakukan pencarian black box dan korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu.
Penyelam yang melakukan pencarian dilengkapi dengan alat ping locator.
Ping locator digunakan sebagai alat penerima sinyal black box di dasar laut.
Komandan Satuan Tugas Lapangan (Dansatgasla) Ops SAR Sriwijaya Air, Laksamana Pertama Yayan Sofyan, mengatakan lokasi black box sudah dilokalisir.
Pihaknya kemarin juga sempat mendengar bunyi ping sebanyak 2 kali di sekitar lokasi pencarian.
Bunyi ping itu menjurus ke satu lokasi di dalam air.
"Kemarin sudah ditemukan ada dua ping dan sudah dilokalisir. Artinya bukan berarti black box belum ketemu tapi sudah dilokalisir," ungkapnya kepada Wartawan di atas KRI Semarang pada Selasa (11/1/2021).
Pencarian dengan menggunakan ping locator masih terkendala dengan banyaknya puing-puing pesawat di dalam air.
Puing-puing itu menyulitkan penyelam melacak keberadaan bunyi itu.
"Volume pesawat yang begitu besar kemudian impact-nya ke permukaan laut sehingga barang itu (black box) masih tertimbun bongkahan atau pecahan pesawat itu sendiri," tambahnya.
Rencananya, besok tim penyelam akan mengurai puing-puing di dasar laut dan kembali melakukan pencarian dengan menggunakan ping locator.
Penguraian itu akan dilakukan oleh sejumlah unit Angkatan Laut. Di antaranya, Denjaka, Kopaskal dan Dislambair.
"Rencananya besok akan kita urai bongkahan pesawat itu lagi," tambahnya.
Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono sebelumnya mengatakan operasi pencarian black box diubah satu sektor.
Pihaknya sudah memetakan lokasi black box berbentuk segitiga seluas 140 meter x 100 meter.
"Jadi tinggal satu sektor kemarin dua. Dari hasil evaluasi semalam, kita petakan jadi satu (sektor)," ungkapnya kepada wartawan pada Selasa (11/1/2021).
Pencarian black box masih terkendala puing-puing pesawat di dalam air.
Selain itu, air laut yang berombak turut memengaruhi jarak pandang di hari ketiga pencarian.
Yudo melanjutkan pihaknya juga melibatkan sebanyak 14 Kapal Republik Indonesia (KRI) di sekitar lokasi pencarian.
"Salah satunya kita datangkan SRI Semarang untuk (anggota) istirahat," pungkasnya.
dan