Malu dan Menyesal Pernah Jadi Pengemis Kakek Tua ini Pilih Hidupi 9 Anaknya Sebagai Pedagang Asongan

Malu dan Menyesal Pernah Jadi Pengemis Kakek Tua ini Pilih Hidupi 9 Anaknya Sebagai Pedagang Asongan

Editor: Slamet Teguh
TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina
Sugeng, pedagang asongan di lampu merah Pangkalan Jati, Makasar, Jakarta Timur, Senin (21/12/2020). 

Sejak pukul 07.00 WIB hingga sore hari, Sugeng sudah menjajakan tisu, lem dan kanebo di lampu merah Pangkalan Jati.

Bila rezekinya sedang bagus, Sugeng bisa membawa pulang uang sekitar Rp 50 ribu.

"Memang tidak begitu ramai yang beli. Tapi paling tidak kalau lagi milik bisa dapat Rp 50 ribu," jelasnya.

Menariknya, kisah perjuangan Sugeng yang beralih dari pengemis menjadi pedagang asongan sempat viral di media sosial.

Sejumlah akun Instagram sempat mengunggah kisahnya dan Sugeng mendapatkan bantuan dari masyarakat.

Bahkan, ia juga mendapatkan bantuan operasi katarak dari lingkungannya pada tahun 2017 silam.

"Betul. Karena kisah saya ini, beberapa (medsos) itu pernah angkat cerita saya. Ada juga yang datang ke rumah dan beri bantuan. Jadi saya mengingatkan lebih baik bekerja, dari pada mengemis. Sebab suatu saat kita akan malu bila menjalani hidup sebagai pengemis," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kisah Sugeng, Menyesal Jadi Pengemis dan Mulai Jalani Hidup Sebagai Pedagang Asongan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved