Pembunuhan di Lubuklinggau
Rekonstruksi Ungkap Kronologi Pembunuhan Dedek di Lubuklinggau, Digorok di Atas Motor
Rekonstruksi diperankan langsung oleh kelima tersangka yakni AL (18 tahun), WA (16) Ari Munandar (25), RI (17 tahun) dan RA (18 tahun)
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Wawan Perdana
Keduanya sempat memerhatikan sekaligus memastikan apakah Dedek benar-benar meninggal.
Lalu ketika Dedek dipastikan meninggal, keduanya langsung mengambil rumput disekitar TKP dan menutupkannya di atas jasad Dedek.
Setelah selesai keduanya pulang ke kosan AL.
Tiba di kosan, AL dan W langsung membersihkan bercak darah ditangan pakaian mereka.
Ketika bertemu dengan temannya Ari Munandar, RI dan RA keduanya mengatakan kalau Dedek sudah mereka bunuh.
Setelah memberitahu WA langsung pulang ke rumah, kemudian Al meminjam mobil milik neneknya.
Selang enam jam kemudian AL, RA dan Ri mendatangi lokasi dengan membawa cangkul mengubur jasad sekitar 30 meter dari lokasi kejadian.
WA begitu tega menghabisi nyawa temannya sendiri hanya untuk menguasai motor dan hanphone.
WA yang menjadi otak perampokan disertai pembunuhan terhadap Abdie Haqim Perdana alias Dedek (15 tahun) di Lubuklinggau, telah ditangkap polisi.
WA ditangkap Jajaran Polres Lubuklinggau ditempat persembunyiannya disebuah pondok kosong di Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, tak jauh dari TKP.
WA mengaku menyesal telah membunuh Dedek dengan keji.
Pelajar kelas 2 SMA ini mengaku khilaf dan meminta maaf kepada keluarga Dedek.
"Untuk keluarga almarhum Abdi Hakim Perdana om Yoga, bulek Widia, orang tua korban dan seluruh keluarganya, saya atas nama (WA) meminta maaf sebesar-besarnya," ungkapnya pada wartawan, Jumat (20/11/2020).
Ia pun mengaku, sangat menyesal telah melakukan hal itu kepada almarhum.
Ia mengaku sangat menyesal dan meminta untuk dimaafkan oleh pihak keluarga.