Pilkada PALI 2020

Kantor Digeledah dan Pegawai Diancam, Bappeda PALI Laporkan Tim Pemenangan Devi Darmadi

Atas perbuatan itu, Bappeda PALI melaporkan tim pemenangan Paslon 1 Devi Haryanto-Darmadi Suhaimi (DHDS) ke polisi

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Reigan
Plt Kepala Bappeda PALI, Ahmad Jhoni saat memberikan keterangan pers mengenai penggeledahan kantornya, Jumat (13/11/2020) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALI-Kedatangan sejumlah orang diduga tim pemenangan Paslon 1 Devi Haryanto-Darmadi Suhaimi (DHDS) ke Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) sempat membuat kisruh, Kamis (12/11/2020) sore.

Tim calon bupati ini menggeledah ruang kantor, mengeluarkan sejumlah barang, dan diduga mengancam sejumlah pegawai.

Penggeledahan dilakukan karena kantor ini diduga menyimpan APK Paslon Heri Amalindo - Soemarjono (HERO).

Atas perbuatan itu, Bappeda PALI melaporkan tim pemenangan Paslon 1 Devi Haryanto-Darmadi Suhaimi (DHDS) ke polisi.

Plt Kepala Bappeda PALI, Ahmad Jhoni berkata bahwa pihaknya merasa dirugikan atas aksi penerobosan kantor dinas oleh sejumlah orang yang diduga merupakan tim pemenangan Paslon DHDS.

Dijelaskan, sejumlah orang diduga tim pemenangan DHDS langsung menerobos masuk kantor bahkan ada yang sambil berlari masuk ke kantor serta berteriak jangan bergerak.

Baca juga: Syarif Hidayat : Saya Selalu Difitnah, Padahal Niat Saya Tulus Ingin Sejahterakan Rakyat

"Setelah masuk, sambil berkata pecah kepala kamu dan merekam wajah hampir setiap staf yang ada didalam kantor, kemudian berkata inilah wajah-wajah yang akan berhenti bekerja," ungkap Ahmad Jhoni, Plt Kepala Bappeda PALI, didampingi Kabid Darma dan Brisvo saat memberikan keterangan pers kantor Pemda PALI bilangan Jalan Merdeka KM 10 Kelurahan Handayani Mulya Kecamatan Talang Ubi, Jumat (13/11/2020).

Menurut Jhoni, dari kejadian tersebut membuat sejumlah stafnya ketakutan hingga ada yang mengajukan izin kerja karena takut akan terulangnya kejadian tersebut.

"Menerobos masuk kantor saat jam kerja, tanpa izin dan tanpa mengikuti peraturan yang ada dikantor, lalu mengancam, mengintimidasi, membuat sejumlah staf yang tengah bekerja trauma dan keget akan aksi itu."

"Hingga hari ini pun ada yang izin karena ketakutan akan hal tersebut terulang kembali," jelasnya.

Dari kejadian itu, pihaknya melakukan laporan kepihak berwajib dengan Nomor : LP / B-92 / XI / 2020 / SUMSEL / POLRES PALI, tertanggal 12 November 2020.

Baca juga: Tim Devi-Darmadi Menggeruduk Bappeda PALI, Menduga Simpan Alat Peraga Kampanye Heri-Soemarjono

Atas kejadian itu, lanjutnya, akan berdampak pada molornya penetapan ABBP 2021, Dana Insentif Daerah (DID) tidak dibayarkan, pembangunan yang direncanakan tidak dapat berjalan.

"Kemungkinan dampaknya penetapan APBD 2021 menjadi molor, DID tidak dibayarkan dan perencanaan tidak dapat berjalan, sebab banyak staf kita yang takut dan trauma, sehingga kinerja yang dihasilkan tidak maksimal, jelasnya

Dirinya juga telah memberikan bukti berupa rekaman CCTV dan berharap, dengan adanya laporan tersebut, pihak berwajib dapat menindaklajuti dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga masyarakat.

"Kita sudah laporkan, kita percayakan saja semuanya pada Polisi, semoga kedepan tidak ada terjadi lagi hal seperti ini, dan mengajak seluruh elemen, jajaran pemerintah, masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kedamaian," harapnya.

Sementara, Kapolres PALI AKBP Rizal Agus Triadi, melalui Kasat Reskrim, AKP Rahmad Kusnedi membenarkan adanya laporan dari Bappeda PALI, mengenai penerobosan kantor oleh sejumlah orang.

"Iya benar kita sudah terima, saat ini pihak kita tengah melakukan penyelidikan dan pengumpulan informasi baik di TKP ataupun dari saksi-saksi," katanya. (SP/ Reigan)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved