Sederet Fakta Dalang Ki Seno Nugroho Meninggal Dunia, Diiringi Gamelan, 2 Wayang Ikut Dimakamkan
"Semalam habis bersepeda sama temannya orang sini, sesampainya di tengah jalan sudah berasa sakit sampai dijemput warga sini," ujar dia.
TRIBUNSUMSEL.COM - Berpulangnya Dalang Ki Seno Nugroho meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.
Tak hanya keluarga, seniman Indonesia yang mengenalnya pun turut berduka.
Kepergiannya bahkan ditangisi banyak orang termasuk krunya.
Dalang Ki Seno Nugroho menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (3/11/2020) malam.
Dalang asal Bantul, Yogyakarta ini meninggal dunia karena sakit.
Sebelum berpulang, Dalang Ki Seno Nugroho sempat mengeluhkan kondisi kesehatannya yang tak baik.
Dialognya soal kematian ketika memainkan lakon wayang pun kini menjadi sorotan.
"Wong urip kui sing dienteni opo? wong urip kui sing dienteni mati, ming keri antre (Orang hidup itu yang ditunggu apa? Orang hidup yang ditunggu kematian, hanya tinggal mengantre saja)," demikian dialog Bagong pada Patih Sengkuni di sebuah lakon wayang yang dimainkan oleh Dalang Ki Seno Nugroho.
Penggalan dialog di akun Youtube Dalang Ki Seno tersebut seolah memberikan pesan, kematian akan menjemput setiap makhluk bernyawa.
Kepergian Ki Seno diantarkan oleh gending jawa 'Ladrang Gajah Seno' sesuai dengan wasiatnya sebelum meninggal dunia.
Baca juga: Biden Makin Dekat ke Gedung Putih, Donald Trump Ngamuk : Mereka Mencoba Mencuri Pemilu
Baca juga: Istri Cari Nafkah hingga ke Luar Negeri, Suami Malah Rudapaksa 2 Putri Kandung, Nasib Anaknya Kini
Baca juga: Fakta Sebenarnya Kabar Ayu Ting Ting Putus dengan Aditya Jayusman, Foto Ini jadi Bukti Kuat
Berikut sederet fakta kepergian sang dalang yang dirangkum oleh Kompas.com:
1. Merasa tak enak badan sejak lama, tetap pentas dan bercanda
Sang dalang rupanya telah lama merasakan tak enak badan.
Adik Sri Sultan Gusti Bendara Pangeran Harya (GBPH) mengatakan, Ki Seno pernah berjanji untuk mengurangi kegiatannya sejak dua tahun lalu.
"Beliau ini istilahnya bersumpah sendiri, setelah 2018 ini akan mengurangi kegiatan, jadi jangan sampai satu bulan itu penuh. Namun hanya dua kali dalam seminggu karena sudah merasa tidak enak badan," kata dia.