Berita Palembang
Kuota Gratis Tidak Full Akses, Guru SD di Palembang Berharap Pemerintah Realisasikan WiFi Gratis
5 giga paling tidak sampai seminggu, jadi kami tetap beli karena belajar daring ini kami banyak kirim foto, video jadi banyak makan kuota.
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG - Hampir dua bulan, Ristin Manda Sari sudah menikmati kuota gratis untuk guru yang diberikan oleh pemerintah pusat.
Guru honorer di SDN 143 Palembang ini mengaku semenjak mendapatkan kuota gratis ini sangat membantu proses pembelajaran daring.
Meskipun memang dari 45 gigabyte kuota gratis hanya 5 GB yang bisa dipakai.
"Sudah hampir dua bulan ini saya sudah dapat kuota gratis dari pemerintah. Alhamdulilah ini sangat terbantu," ujarnya, Rabu (4/11/2020).
Lanjut guru honorer sejak tahun 2007 ini mengatakan ia mendapatkan kuota gratis pemerintah ini sebesar 45 giga byte.
"Kami dapat 45 giga, 5 giga itu bebas tapi dipakai untuk WA dan lainnya tapi sisanya 40 giga ini untuk aplikasi zoom, google meeting , dan google classroom," ujarnya.
Ia mengatakan walaupun terbatas hanya bisa dipakai WA namun setidaknya dapat membantu setiap bulan.
"Biasanya sebelum dapat kuota saya isi kuota itu hampir 100 ribu untuk keperluan mengajar namun sekarang hanya tidak sampai 100 ribu. Alhamdulilah sedikit terbantu," ujar ibu dua anak ini.
Lanjut Ristin walaupun yang bisa terpakai hanya 5 giga namun tetap bersyukur karena masih diperhatikan oleh pemerintah.
"Jadi yang terpakai itu hanya 5 giga saja karena kan kami belajar banyak pakai WA. Kalau zoom, google classroom tidak bisa karena kondisi anak di sini juga tidak bisa bahkan banyak juga yang tidak memiliki hp," bebernya.
Diakuinya, sebenarnya ia juga masih membeli kuota sendiri karena bantuan tersebut hanya dipakai tidak sampai satu minggu.
"5 giga paling tidak sampai seminggu, jadi kami tetap beli karena belajar daring ini kami banyak kirim foto, video jadi banyak makan kuota," jelasnya.
"Belum lagi hp kami ini kadang ngeheng alias alami ganguan karena banyak data yang masuk jadi harus dihapus dulu setiap tiga hari sekali," ungkap Ristin.
Karena itu, ia dan para guru lainnya juga berharap agar wifi gratis dari Pemerintah Kota Palembang ini segera terwujud.
"Kalau sekarang kita belum merasakan wifi ini karena memang belum ada. Jadi bantuan kuota ya hanya dari pemerintah pusat saja," ungkap dia.