Dalam Seminggu Ini Tiap Hari Naik, Harga Karet Kering di Sumsel Tembus Rp 18.063 per Kg

Untuk karet kering, Rabu (14/10/2020), harganya menembus Rp18.063 per kilogram, untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen

Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Edison
Kebun karet di desa Karya Mulya Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), Prabumulih, Sumsel. Harga karet dalam seminggu ini terus naik. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Petani karet di Sumsel diprediksi mulai menikmati kenaikan harga karet hingga akhir tahun ini.

Dalam seminggu terakhir, terjadi kenaikan harga karet setiap hari.

Untuk karet kering, Rabu (14/10/2020), harganya menembus Rp18.063 per kilogram, untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen.

Kepala Dinas Perkebunan Sumsel, Fachrurrozi melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP), Rudi Arpian mengungkapkan, harga karet tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp 567 jika dibandingkan pada, Senin (12/10/2020) yang mencapai Rp17.496 per kilo.

Baca juga: Promo Superindo Super Hemat 15-21 Oktober 2020, Harga Spesial Sania Beras Premium 5 KG Rp 58 Ribuan

"Tren meningkatnya harga karet sudah hampir sepekan terakhir. Tiap hari harganya merangsek naik," katanya.

Menurutnya, kenaikan harga karet lokal dilatari oleh beberapa hal yakni naiknya harga karet dunia berdampak terhadap harga di dalam negeri.

ketatnya pasokan karet alam akibat produksi karet alam dunia mengalami penurunan selama tiga bulan terakhir dan produksi karet dari produsen dunia khususnya Vietnam mengalami penurunan pasokan.

"Di masa pandemi ini hampir seluruh negara produsen karet, produksinya mengalami penurunan terutama Vietnam.

Inilah yang menyebabkan harga karet dalam negeri alami kenaikan," tegas Rudi.

Selain itu, permintaan karet dari negara tujuan ekspor seperti Cina, Amerika, Eropa dan Jepang saat ini sedang mengalami peningkatan.

Negara-negara tersebut sekarang tengah gencar melalukan pemulihan ekonomi daerah dengan menggeliatkan kembali industri di negara masing-masing.

Baca juga: Cerita Mayjen TNI Hassanudin Asal Palembang, Anak Penyadap Karet yang Pernah Berjualan Pempek

Tingginya antusiasme negara-negara tujuan ekspor karet menggeliatkan industri mereka.

Secara tidak langsung berdampak terhadap tingginya permintaan karet di dunia.

Tren positif naiknya harga karrt alam tersebut diprediksi akan terus terjadi hingga akhir tahun mendatang.

"Seluruh negara kini sudah memulai menggeliatkan industrinya di masa new normal. Sehingga permintaan karet alam di dalam negeri menjadi tinggi," tuturnya. (SP/ Odi Aria)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved