Demo di Sumsel Tolak UU Omnibus Law

Polisi Ciduk 7 Pemuda dari Gedung DPRD Sumsel, Baju Serba Hitam Bawa Bendera Hijau Bergambar Mata

Mengenakan baju hitam, para pemuda ini diduga akan menjadi penyusup dalam aksi yang akan digelar mahasiswa di Simpang Lima DPRD Sumsel.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/M ARDIANSYAH
DEMO DI DPRD SUMSEL - Polisi menciduk tujuh pemuda yang tidak jelas asalnya tiba-tiba datang dengan membawa bendera warna hijau dengan gambar mata saat akan demo di DPRD Sumsel, Rabu (7/10/2020). 

Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, batas unjuk rasa hingga pukul 18.00.

Namun, hingga pukul 18.00 lebih, massa tetap berunjuk rasa.

"Dibubarkan karena salah satunya itu (unjuk rasa melewati batas waktu) lalu kedua mereka sengaja memancing petugas supaya emosi dengan melempari batu. Tapi sekarang sudah bisa dikendalikan dan dibubarkan. Tadi sudah ada yang diamankan sekira 10 orang," ucap Ulung.

Unjuk rasa terkait Undang-undang Cipta Kerja ini sempat dihadiri massa buruh sejak pagi hingga sore.

Namun, massa berpakaian hitam-hitam tetap bertahan hingga akhirnya dibubarkan paksa.

"Jadi massa buruh dan mahasiswa mah unjuk rasanya berjalan kondusif. Cuma ini ada massa tak dikenal, sengaja merusuh," ucap Ulung.

Sekira sejak pukul 18.50 hingga saat ini, situasi Jalan Dipenogoro Kota Bandung sudah kondusif.

Batu-batu yang dipakai massa berserakan di Jalan Dipenogoro.

Polisi masih mengejar massa ke arah Jalan Cikapayang.

900 Personel

 Polrestabes Palembang siagakan 900 personil untuk mengamankan jalannya aksi demo menolak pengesahan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja yang rencananya akan digelar di gedung DPRD Kota Palembang guna , Rabu (7/10/2020).

Informasi yang dihimpun, aksi demo ini rencananya akan diikuti oleh ribuan mahasiswa daru berbagai organisasi kampus di wilayah Sumsel.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setyadji mengatakan, personel yang disiagakan bukan hanya jajaran Polrestabes Palembang, namun juga dari personel Polda Sumsel.

"Sesuai informasi yang di terima, akan ada aksi unjuk rasa. Meskipun tidak ada pemberitahuan ke pihak kepolisian apalagi saat ini masih pademi covid-19 dan adanya peraturan dilarang berkerumun. Akan tetapi kami bersama Polda menyiapkan kekuatan 900 orang berserta peralatan demi terciptanya situasi kondusif di Kota Palembang," ujarnya.

Anom mengimbau agar para pendemo berlaku tertib dan kondusif dalam menyampaikan aspirasinya.

"Kami harapkan kegiatan aksi unjuk rasa berjalan dengan tertib tanpa ada pelanggaran ataupun tindak pidana yang menyertainya." ujar dia.

Sementara itu, pantauan di lapangan, aparat kepolisian bersenjata lengkap sudah disiagakan di gedung DPRD Kota Palembang tempat dimana titik demo rencananya akan berlangsung.

Sejumlah mahasiswa lengkap dengan almamaternya yang sudah siap untuk menggelar demo juga sudah berada di lokasi aksi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved