Suka Duka Si Pecinta Bonsai di Prabumulih, Bonsai Serbin Pernah Hilang saat akan Dipamerkan
Osma mematahkan pandangan jika para kaum hawa hanya bisa menyukai tanaman hias seperti anggrek, mawar, aglonema dan lainnya tanpa bisa membuat tanaman
Penulis: Edison | Editor: Weni Wahyuny
"Kita buat bonsai dari bibit, dari kecil jadi kita hanya pencinta dan dibudidayakan tidak dijual. Tapi kalau ada pencinta bonsai pemula kita kasih agar pencinta bonsai makin banyak di Prabumulih," ungkapnya.
Ditanya tantangan dalam berbonsai, ibu berhijab ini mengaku selain membutuhkan waktu dalam pembuatan karena harus menumbuhkan cabang batang, juga ngetrend atau membentuk bonsai memerlukan pemikiran mendalam.
"Untuk ngetrend saya baru bisa bentuk untuk diri sendiri dan belum bisa mengajari orang lain, selain itu tantangannya beberapa kali kehilangan dicuri orang. Pernah bonsai Serbin (Seribu Bintang) mau diturunkan pameran tapi sebelum pameran dicuri orang, sudah dua kali hilang," terang Osma.
Disinggung apakah bonsai-bonsai ciptaanya sering diikutkan lomba, Osma mengaku sudah beberapa kali ikut lomba dan ia bersyukur bonsai jenis Sancang ciptaanya beberapa kali masuk nominasi 10 besar (Best Ten) pada tahun 2018 dan 2019 lalu.
"Bersyukur sudah pernah dapat nominasi dan pelakat Best Ten untuk bonsai Sancang buatan kita," kenang pebonsai yang tegabung dalam Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Prabumulih dan Komunitas Bonsai Prabumulih (KBP) tersebut.
Osma berharap pebonsai di kota Prabumulih makin banyak, terus maju dan berjaya di Sumatera Selatan apalagi kota nanas merupakan kabupaten kota pertama serta tertua di Sumsel yang mendirikan PPBI maupun banyak warganya pencinta bonsai.
"Harapan kita pebonsai makin banyak dan PPBI Cabang Prabumulih jaya seperti dulu yang sangat luar biasa," harapnya.(eds)