Cerita Khas Palembang
Kisah Perang Lima Hari Lima Malam di Palembang dan Dukungan Rakyat Beri Negara Pinjaman Uang
Saat masa perjuangan, di berbagai wilayah tak terkecuali di kota Palembang juga banyak dibentuk laskar-laskar oleh para pejuang
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Wawan Perdana
"Bukan pembuktian asli atau tidaknya surat itu karena juga merupakan tulisan tangan. Tapi yang lebih harus dibuktikan adalah maksud dari yang saat ini kita tangkap pada tulisan itu. Apakah sudah sesuai atau belum dari makna sebenarnya," ujarnya, Rabu (19/8/2020).
Menurutnya, pernyataan sepihak dari ahli waris tidak bisa dijadikan patokan untuk menarik kesimpulan dari sejarah.
"Dalam konteks apa surat itu dibuat, kita belum tahu. Tapi dari sisi sejarah, penemuan ini jelas sangat menarik," ujarnya.
Menariknya, kata Ikhsan, pada surat itu ditulis tanggal tertulis tanggal 10-11-1947 sebagai keterangan waktu.
Dikatakannya, tanggal tersebut terjadi beberapa bulan setelah terjadinya agresi militer I pada 21 Juli 1947.
Sebelumnya atau pada bulan Januari 1947, terjadi pertemuan selama lima hari lima malam antara pejuang di kota Palembang melawan penjajah Belanda.
Ikhsan mengatakan, bila ingin menelusuri kebenaran dari maksud surat tersebut, ada cara yang bisa dilakukan.
"Bisa dicari siapa yang jadi saksi saat surat itu dibuat. Di sana kan juga sudah jelas tertulis namanya, bisa diselidiki dari sana. Kalau memang ahli waris ingin membuktikan kebenaran maksud dari tulisan yang ada di surat itu," ujarnya.
Terlepas dari benar atau tidaknya makna dari surat tersebut, Ikhsan mengatakan jika memang benar, artinya hal tersebut dapat menjadi salah satu bukti betapa kuatnya dukungan masyarakat Palembang dalam mendukung perjuangan para pahlawan.
Apalagi menurutnya, uang sebesar Rp1.500 sudah terbilang besar di tahun 1947.
"Saya tidak bisa sebutkan sekarang setara berapa rupiah jumlah uang itu saat ini. Karena harus ada hitung-hitungannya dulu. Tapi bisa saya sebutkan bahwa jumlahnya terbilang besar untuk saat itu," ujarnya.
Saat masa perjuangan, di berbagai wilayah tak terkecuali di kota Palembang juga banyak dibentuk laskar-laskar oleh para pejuang.
"Bukan cuma pejuang, masyarakat umum juga ikut berpartisipasi dalam mendukung perjuangan para pejuang, membantu sebisa mungkin yang mereka bisa. Dan kalau memang benar surat itu bukti pinjaman uang dari rakyat ke negara saat masa perjuangan, artinya masyarakat juga bersedia meminjamkan uangnya untuk membantu para pejuang kita. Ini hal yang sangat luar biasa," ujarnya.
Disisi lain, Ikhsan juga memberikan pendapatnya terkait tempat surat tersebut ditemukan.
Sebagaimana diketahui, ahli waris menyebut surat tersebut ditemukan di dalam sebuah guci di atas loteng rumah.