Corona di Ogan Ilir
16 Orang Masih Satu Keluarga di Ogan Ilir Positif Corona, Sempat Tolak Evakuasi Sampai Acungkan Arit
Warga desa yang masih ada hubungan kekerabatan itu, menolak saat hendak keluarga mereka akan dibawa ke RSUD Ogan Ilir.
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA-Keluarga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 menolak untuk diisolasi ke RSUD Kabupaten Ogan Ilir.
Penolakan saat evakuasi itu terjadi di sebuah desa di Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel, Jumat (15/5/2020).
Warga desa yang masih ada hubungan kekerabatan itu, menolak saat hendak keluarga mereka akan dibawa ke RSUD Ogan Ilir.
Padahal pasien positif Corona itu akan diberikan tindakan medis.
Ada 16 orang yang akan dievakuasi. Semalam sudah lima orang dan siang ini delapan orang. Tersisa tiga orang lagi yang belum dievakuasi.
• Kisah Wabup OKU Johan Anuar 4 Bulan di Penjara, 3 Hari Tidur Tanpa Alas, Berat Badan Naik 3 Kg
Bahkan ada oknum mengacungkan senjata tajam sejenis Arit agar keluarganya itu tidak dibawa oleh petugas kesehatan.
Sebelumnya, kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Ogan Ilir melonjak menjadi 26 kasus, Kamis (14/5/2020).
Padahal sehari sebelumnya, jumlah kasus terkonfirmasi positif hanya 9 orang saja.
Kasus positif tersebut melonjak drastis usai dilakukan tracking dan tes SWAB kepada keluarga pasien terkonfirmasi positif terdahulu.
Hingga didapatlah hasil positif tersebut, yang mayoritas masih merupakan keluarga pasien terdahulu tadi.
Sempat emosi hingga mengacungkan senjata tajam, akhirnya pada Jumat (15/5/2020), hanya 5 orang yang bisa dievakuasi di desa tersebut.
• Sebaran Kasus Corona Palembang : Jumlah Positif Covid-19 di IT 2 Melampaui Kalidoni
Sisanya, dievakuasi pada waktu selanjutnya.
"Alhamdulilah, barusan 8 orang sudah kita evakuasi. Semalam (Kamis malam) baru 5, sekarang nambah lagi yang bisa dievakuasi," ujar Camat Sungai Pinang, Edi Rahmat Jumat (15/5/2020).
Edi menjelaskan, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penolakan tersebut.
Mulai dari faktor malu, hingga ketakutan jika tak mendapat perlakuan layak saat diisolasi.