Kondisi Corona di Muratara
Jamaah Salat Jumat di Muratara Dicek Suhu Tubuh dan Bawa Sajadah Sendiri dari Rumah
Aktivitas salat Jumat di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) masih diselenggarakan seperti biasa, Jumat (10/4/2020).
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Prawira Maulana
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Aktivitas salat Jumat di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) masih diselenggarakan seperti biasa, Jumat (10/4/2020).
Meskipun saat ini di beberapa daerah di Sumsel sudah meniadakan salat Jumat dan digantikan dengan salat Zuhur di rumah.
Hal tersebut adalah upaya untuk memutuskan mata rantai penyebaran corona virus disease 2019 atau Covid-19.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Muratara, Ikhsan Baijuri menyatakan, belum ada pelarangan salat Jumat di Muratara akibat Covid-19.
"Kita bukan zona merah, kita belum ada PDP, tapi kita tetap antisipasi. Sebelum masuk masjid, jamaah dicek suhu tubuhnya dulu," kata dia.
Sebelumnya telah diimbau kepada masyarakat yang merasa kurang enak badan atau suhu tubuhnya tinggi agar tidak mengikuti salat Jumat.
"Bagi yang suhu badannya tinggi diimbau untuk tidak solat di masjid. Lebih baik diganti dengan salat Zuhur di rumah saja," ujarnya.
Pantauan Tribunsumsel.com, salah satu masjid yang masih menyelenggarakan salat Jumat adalah Masjid As-Syuhada di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit.
Pengurus Masjid As-Syuhada, Hasan Basri mengatakan, salat Jumat masih diselenggarakan, namun sebelum masuk masjid dicek suhu tubuh terlebih dahulu.
Selain itu, masyarakat yang akan melaksanakan salat Jumat di masjid tersebut juga diminta membawa sajadah sendiri dari rumah.
"Suhu tubuhnya dicek dulu, ada petugas dari Dinas Kesehatan yang cek. Terus kami tidak membentang sajadah, jamaah bawa sendiri dari rumah," katanya.
Sebagai antisipasi pula, Masjid As-Syuhada dilakukan penyemprotan desinfektan sebelum dan sesudah pelaksanaan salat Jumat.
Dia menambahkan, untuk shaf salat Jumat masih normal seperti biasa, tidak ada pengaturan jarak sesuai prosedur kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Shaf masih normal, belum ada pengaturan jaraknya. Mudah-mudahanlah kabupaten kita tetap aman dari virus corona," ujarnya.