Teror Harimau

Bupati Lahat Sebut Ada Oknum BSKDA Tarik Pungli Kepada Warga Ingin Bertani di Hutan Lindung

Bupati Lahat Cik Ujang membeberkan apa saja informasi yang diperolehnya terkait dengan teror dan serangan harimau

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Ehdi Amin
Cik Ujang menyebut, ada permainan dari oknum yang menyebabkan banyaknya masyarakat bercocok tanam dalam kawasan hutan lindung. 

"Mungkin petani sudah berada di zona nyaman jadi membuat mereka berani untuk merambah hutan lindung," katanya.

Martialis mengungkapkan, bedasarkan hasil penelurusan lima kasus konflik satwa yang terjadi di Pagaralam dan dua hutan lindung yang di Jabul Patah Nanti seluas 282.747 hektar dan Hutan Lindung Bukit Dingin seluas 63.456 hektar.

Cara Hentikan Konflik Harimau dan Manusia, Ganti Semua Tanaman Kopi di Hutan Lindung

"Di dua hutan lindung ini sudah banyak kawasan yang terbuka karena perambahan liar terutama di pinggiran hutan lindung," ungkapnya.

Kondisi ini membuat habitat harimau sumatera semakin tergerus.

Padahal satu harimau membutuhkan wilayah jelajah hingga 10.000 hektar.

"Hal inilah yang membuat konflik antara manusia dan harimau sangat rawan terjadi," jelasnya.

Satu-satunya cara untuk memperbaiki hutan lindung adalah restorasi dan bukan hanya rehabilitasi.

"Keluarkan semua para perambah dari hutan lindung dan ganti tanaman kopi dengan tanaman asli ini salah satu cara agar konflik ini tidak terjadi," katanya. (SP/ Wawan Septiawan)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved