Teror Harimau

Manajemen PT Supreme Energy Minta Tidak Buru-buru Simpulkan Sebab Munculnya Harimau

Manajemen PT Supreme Energy Rantau Dedap membantah aktivitas perusahaan penyebab munculnya harimau.

Penulis: Ika Anggraeni | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Ilustrasi harimau 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM-Manajemen PT Supreme Energy Rantau Dedap membantah aktivitas perusahaan penyebab munculnya harimau.

Hal ini ditegaskan oleh Vice President Relations and Safety Health Environment Supreme Energy, Prijandaru Effendi saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Rabu, (18/12/2019).

"Kami (SERD) bekerja berdasarkan Izin Penggunaan Kawasan Hutan/IPPKH untuk melaksanakan kegiatan panas bumi di hutan lindung Bukit Jambul Gunung Patah."

"Pembukaan kawasannya pun diatur sedemikian rupa agar tidak merusak lingkungan, atau mengganggu satwa liar," katanya.

Dijelaskan Prijandaru, dalam beroperasional, PT SERD diawasi oleh Kementrian ESDM, KLHK, Dinas Kehutanan, dan pihak otoritas terkait lainnya.

"Atas pemberian izin dan pengawasan tersebut, kami justru diwajibkan untuk melaksanakan program penghijauan atau penghutanan kembali, yang luasnya tiga kali luasan yang kita buka, di daerah aliran sungai sekitar lokasi kami."

"Hal ini bertujuan untuk keseimbangan ekosistem yang ada agar tetap terjaga," katanya.

Teror Harimau di Lahat, Wakil Bupati : Sebenarnya Perusahaan Mengobok-obok Hutan Lindung

Terkait teror harimau tersebut, pihaknya meminta pihak terkait agar tidak buru-buru mengambil kesimpulan.

"Mohon jangan buru-buru dalam mengambil kesimpulan, Perlu ada investigasi lebih lanjut dan memdalam atas kejadian turunnya harimau tersebut," pintanya.

Ditambahkannya kemungkinan ada faktor lain yang menjadi pemicu,hingga peristiwa merenggut maut tersebut bisa terjadi.

"Karena bisa saja kawanan harimau ini terdesak karena sumber makanannya mulai berkurang, yang disebabkan adanya penggundulan hutan yang tidak terkendali atau tanpa ijin untuk pemukiman dan dijadikan ladang," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved