Habisi 1 Pleton Tentara Jepang, Inilah Kisah Pahlawan Akmal dari Ranau Sumatera Selatan

Monumen di Desa Simpang Sender tepatnya di persimpangan Desa Kota Batu dan Banding

Editor: M. Syah Beni
SRIPO/ ALAN NOPRIANSYAH
Tugu Monumen Peninggalan Sejarah, yang berada di Simpang Sender, Jalan Raya Ranau (kiri), Pahlawan Akmal (kanan) 

Konon kabarnya, hingga tiga hari, sejak dikuburkan, masih terdengar suara adzan dari pahlawan Akmal.

Untuk menghormati kepahlawanan Akmal, dan rekan rekannya, nama Akmal diabadikan sebagai nama jalan di Baturaja, Muaradua, dan Ranau.

Peninggalan Akmal yang lain, ada di Tanjung Jati, Warkuk Ranau Selatan, saat ini dijadikan mushola dan Taman Pendididikan Al Qur’an. Serta, sebuah madrasah tempat Akmal mengajar yang ada di desa Pagar Dewa.

Putri bungsunya Kamila mengaku merasa bangga walaupun tidak pernah bertatap muka langsung dengan ayahnya, Kamilah bangga dengan ayahnya.

Karena gugur membela kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Pada saat masa kecil, saya dan saudara dibohongi ibu, saat menanyakan di mana ayah. Almarhum ibu mengatakan bahwa ayahnya masih melanjutkan sekolah di Jakarta. Hingga tamat SD, baru diberitahu kejaduan sesungguhnya, tewas ditangan tentara jepang," kata Kamilah kala itu

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved