Refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW

Sudah Pantaskah Kita Mengaku Umat Rasulullah?

HARI ini, kita kembali memperingati, mengenang lagi Maulid Nabi Muhammad Salallahualaihi wassalam.

Editor: Prawira Maulana
Tribunsumsel
Maulid Nabi 

Refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW

Sudah Pantaskah Kita Mengaku Umat Rasulullah?

Oleh: H Baharuddin
Fasilitator Paham Qurani dan Kerja Nyata Sosial Sumsel

HARI ini, kita kembali memperingati, mengenang lagi Maulid Nabi Muhammad Salallahualaihi wassalam.

Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal. Rasulullah Saw mempunyai nama lengkap Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushayi bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin ‘Adnan dan selanjutnya bertemu garis keterunan beliau dengan Nabi Ismail as.

Adapun garis keturunan beliau dari sisi Ibunya adalah Muhammad bin Aminahbinti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Dengan demikian, garis keturunan beliau dari sisi ayah dan ibu bertemu pada kakek beliau, Kilab.

Sebagai umat Islam, tentu saja kita wajib mengetahui tentang kisah Nabi Muhammad Saw.

Kisah kehidupan beliau bukan hanya untuk dibaca atau didengarkan saja, tetapi dapat dijadikan contoh dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dari zaman dulu umat Islam selalu mengenang Rasulullah tidak lain dan tidak bukan kecuali untuk menyemangati kaum muslimin agar tetap semangat dan serius mencontoh perilaku Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.

Sebenarnya apa yang dapat kita contoh pada diri Nabi Muhammad ? Apa itu sunnah Nabi? Apakah semua sunnah Nabi harus kita ikuti? Marilah kita pahami dahulu apa arti sunnah sebenarnya.

Sunnah mempunyai 2 arti, yang pertama, sunnah adalah suatu pekerjaan yang jika dikerjakan dapat pahala dan jika ditinggalkan tidak apa-apa.

Yang kedua, sunnah adalah suatu pekerjaan yang diulang-ulang terus menerus. Makanya ada juga yang namanya ”sunnatullah”, yaitu suatu kejadian yang selalu diulang-ulang oleh Allah, misalnya: kelahiran seorang bayi manusia harus didahului dengan proses pembuahan di dalam rahim. Itu adalah sunnatullah, selalu seperti itu diulang-ulang terus oleh Allah sampai akhir zaman.

Contoh lainnya, yaitu jika suatu negeri banyak terjadi kezaliman, yang kaya tidak peduli dengan yang miskin, maka Allah akan menimpakan azab bencana pada negeri itu, itulah sunnatullah, sampai akhir zaman akan terjadi dan diulang-ulang terus oleh Allah.
Demikian yang difirmankan Allah di dalam Q.S Ali-Imran(3):137,
”Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan”.

Perilaku dan Tutur Kata Nabi Muhammad

Allah menjelaskan perilaku Nabi Muhammad SAW dalam Al Quran QS Al A’raf (203): Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al Quran kepada mereka berkata “Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?” Katakanlah: “Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al Quran ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”.
Perilaku Rasulullah Adalah Alquran

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved