Berita Prabumulih
Warga Prabumulih Keluhkan Perbaikan Jembatan Sungai Siring Lama Selesai, Jalan Alternatif Rawan
Ada jalan terdekat yakni tembus jalan Tromol namun ada rel tanpa palang pintu dan kondisinya menanjak rentan kecelakaan
Penulis: Edison |
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Warga kota Prabumulih khususnya yang tinggal dan sering melintas di Jalan Pertamina-Talang Jimar atau Bakaran Kelurahan Sukaraja Kecamatan Prabumulih Selatan, sejak beberapa bulan terakhir terus mengeluhkan pembangunan jembatan Sungai Siring yang tak kunjung selesai.
Pembangunan jembatan di jalan milik pertamina itu telah mulai dikerjakan pemborong pemenang tender proyek PT Pertamina EP Asset 2 sejak akhir Januari 2018 lalu. Namun hingga saat ini pengerjaan tak kunjung selesai.
Akibatnya, jalan yang telah menjadi akses utama masyarakat sejak lama itu terhambat dan terganggu.
Apalagi pengguna kendaraan roda empat jadi tak bisa melintas.
Baca: Belum Terungkap 2 Kematian Minggu Lalu, Hari Ini Bertambah Lagi 1 Security di PGE Lumut Balai tewas
Baca: Sebabkan Ratusan Ikan Mati, Pemkab Mura Hentikan Operasional Perusahaan Pengolahan Kelapa Sawit
Bahkan sejak pembangunan jembatan dimulai pengendara kendaraan roda empat (mobil) terpaksa berbalik arah dan mencari jalan alternatif lain yang jaraknya cukup jauh.
Padahal itu jalan menuju rumah dan salah satu perguruan tinggi di wilayah tersebut.
Tidak hanya itu, sejak proyek pembangunan jembatan siring dimulai, pendapatan warga yang memiliki usaha dagang seperti warung manisan, usaha cucian mobil, warung nasi dan lainnya menjadi berkurang lantaran akses jalan tersebut ditutup.
Untuk itu warga mendesak agar PT Pertamina EP Asset 2 selaku pihak yang memberikan pekerjaan agar memerintahkan pihak pelaksana segera menyelesaikan proyek tersebut.
Selain menyampaikan keluhan ke pihak pertamina, sejumlah masyarakat bahkan mengadukan hal itu ke DPRD Prabumulih.
Baca: Kartu Identitas Anak (KIA) Jadi Syarat Masuk Sekolah di Kabupaten Ini, Berikut Syarat Pembuatannya
Baca: Alex Noerdin Sebagai Gubernur Tinggal Hitungan Hari, Dipaksa Mundur Karena Aturan Ini
"Pembangunan jembatan ini sudah dari Februari lalu dan jalan ditutup, lalu baru dibuat jembatan kayu untuk motor. Akibat pembagunan ini pendapatan usaha dagang kami menjadi terganggu dan merugi, apalagi sudah lama belum selesai," ungkap satu diantara pedagang tak jauh dari jembatan dibangun kepada wartawan di DPRD Prabumulih.
Sementara Putri, satu diantara mahasiswi perguruan tinggi tak jauh dari lokasi pembangunan mengaku akibat pembangunan itu pihaknya harus membawa kendaraan mencari jalan alternatif yang lumaian jauh.
"Mobil tidak bisa lewat, ada jalan terdekat yakni tembus jalan Tromol namun ada rel tanpa palang pintu dan kondisinya menanjak rentan kecelakaan jadi banyak pengendara tidak berani lewat sana. Untuk ke kampus harus lewat bukit lebar dengan memutar tapi jarak sangat jauh karena harus mutar ke pasar," ungkap mahasiswi itu.
Baca: 17 Orang Tewas Dalam 19 Kecelakaan Lalulintas di Lubuklinggau, Hati-hati Melintas Wilayah Rawan Ini
Baca: Masih Tunggu Peraturan Gubernur, Ini Syarat Sewa Rusunawa Jalan Srijaya KM 5 Palembang
Menanggapi itu, satu diantara anggota DPRD Prabumulih, Heri Gustiwan ST mengaku sudah banyak menerima pengaduan masyarakat terkait tak kunjung selesainya proyek perbaikan jembatan siring.
Heri mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap PT Pertamina EP Asset 2 guna mempertanyakan apa kendala dalam pembangunan sehingga lamban dan tak kunjung selesai. "Sepengetahuan kita proyek Pertamina itu targetnya sekitar 90 sampai 120 hari kerja, kalau sudah dari Februari agak heran ada apa," katanya.