Skybridge LRT Beroperasi Bersamaan dengan Stasiun Bandara SMB II
Pembangunan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Sumsel terus menunjukkan peningkatan progres yang signifikan.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Melisa Wulandari
“Kalau ada yang tanya, bagaimana kalau ketika LRT jalan, tiba-tiba mati listrik?
LRT dijamin tidak akan mati listrik karena pihak BUMN menjamin pasokan listrik untuk LRT Sumsel,” tegas Suranto sambil mengatakan kecepatan maksimal LRT nantinya ditentukan 80 kilometer perjam.
Ke depan, PT KAI akan ditunjuk sebagai operator LRT Sumsel. Saat ini, proses pengerjaan kereta ringan ini masih menjadi tanggung jawab PT Waskita Karya selaku kontraktor.
“Diharapkan LRT Sumsel dapat mengatasi persoalan kemacetan di kota Palembang,” tandas Suranto.
Baca: Posting Foto dan Sebut Dirinya Mirip Prilly Latuconsina, Lihat yang Terjadi Pada Annisa Bahar
Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel, Uzirman Irwandi mengatakan,
selain untuk mengatasi persoalan kemacetan, pembangunan LRT Sumsel dan infrastruktur lainnya bermuara pada kepentingan rakyat, terutama menyangkut kesejahteraan.
“Kenapa Pak Gubernur (Sumsel, H. Alex Noerdin) giat membangun infrastruktur di Sumsel? Karena ini untuk kepentingan rakyat. LRT ini juga berguna untuk mendukung Asian Games 2018,” ujarnya.
Baca: Young Lex Komentari Postingan Instagram Marion Jola dengan Kata-kata ini
Uzirman menegaskan, pembangunan LRT bukan untuk mengedepankan sisi prestisi, melainkan manfaat jangka panjang yang dapat dirasakan masyarakat.
“Pembangunan LRT bukan untuk gagah-gagahan. Rp 68 triliun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masuk ke Sumsel.
Kita ingin lewat event olahraga internasional, kita dikenal dunia dan banyak yang berivestasi di Sumsel.
Pendapatan daerah bertambah, rakyat sejahtera,” katanya menegaskan.
Baca: Inil Polwan dan Kowad yang Jaga Debat Kandidat Cagub dan Cawagub Sumsel