Skybridge LRT Beroperasi Bersamaan dengan Stasiun Bandara SMB II
Pembangunan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Sumsel terus menunjukkan peningkatan progres yang signifikan.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Melisa Wulandari
Baca: KPU Pagaralam Pastikan Masyarakat Bisa Tonton Debat Publik
“Juni (pembangunan LRT Sumsel) selesai dan Juli akhir diresmikan. Agustus bisa beroperasi penuh,” kata Suranto.
Selain lintasan kereta, lanjutnya, pihaknya juga tengah mengupayakan mendatangkan rangkaian kereta secepatnya.
“Kereta sedang dibuat oleh PT INKA di Madiun (Jawa Timur). Kita akan kirim orang ke sana untuk melihat sejauh mana progres pembuatan rangkaian kereta karena rencananya 23 Maret akan dikirim dua trainset (rangkaian kereta).
Baca: Diserahkan ke Kejaksaan Negeri Karna Kasus Narkoba, Penampilan Jennifer Dunn Tetap Cantik
Tapi masih kita tinjau dulu,” terangnya. Suranto menjelaskan, satu trainset terdiri tiga kereta.
Pihaknya juga merencanakan akan mendatangkan 8 hingga 14 trainset, sesuai kebutuhan saat ujicoba maupun saat pengoperasian penuh.
“Satu rangkaian (kereta) kapasitasnya 534 orang. Hitungannya, 1 meter persegi untuk 8 orang penumpang,” paparnya.
Jika beroperasi penuh, penumpang seperti misalnya di stasiun Bandara SMB II hanya perlu waktu 20 menit untuk menunggu kedatangan kereta karena jarak rata-rata antarstasiun tidak lebih dari 2 kilometer.
Baca: Warga Eks Teratai Putih Palembang Geger Lihat Mayat Wanita Ini di Penginapan
LRT yang beroperasi 18 jam dalam sehari itu nantinya akan berhenti di setiap stasiun selama 30 detik.
“Jadi nanti kalau full operation seperti itu sistem pengoperasiannya,” jelas Suranto.
Untuk mendukung kecepatan dan ketepatan dalam mengangkut penumpang, LRT Sumsel akan memanfaatkan tenaga listrik.
Seperti diketahui, lintasan LRT Sumsel sepanjang 23,4 kilometer terdiri dari 1 depo dan 13 stasiun, dilengkapi dengan 9 gardu listrik berkapasitas 3,8 megawatt.
Baca: Tak Bisa Dikembangkan, Pelabuhan Tanjung Carat Akan Segera Dibangun Gantikan Pelabuhan Boom Baru