Dituduh Ingin Kudeta Lalu Dipecat Secara Tak Hormat ! Inilah Isi Curahan Hati Prabowo Subianto !

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto saat pidato di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (3/4/2017)

kolase Tribunsumsel

Hubungan kami yang sudah dekat terpaksa merenggang akibat invasi Indonesia ke Timor Timur.

Ketika kami absen dalam pemungutan suara PBB yang menghasilkan kecaman kepada Indonesia, Suharto marah.

Setahun berlalu tanpa kepastian, sampai 29 November 1976 Suharto melakukan kunjungan tak resmi ke Singapura.

Saya katakan bahwa meskipun kami menerima argumen Timor Timur adalah bagian dari Indonesia, kami tak bisa mendukung secara terbuka sebuah invasi.

Dunia akan menyimpulkan bahwa keamanan kami lemah. Rupanya, Suharto memahami posisi saya.

Suharto adalah laki-laki berkarakter kuat meski tak pandai bicara. Ia tak mengobral janji, tetapi selalu menepati janji.

Kami mengucapkan belasungkawa mendalam ketika Ny Tien Suharto meninggal, April 1996.

Ketika saya ke Jakarta tahun berikutnya, Suharto tampak mulai bisa mengatasi kesedihan.

Tapi ada sesuatu yang menurut saya berubah; anak-anaknya menjadi lebih dekat.

Perubahan lain terlihat ketika saya bertemu putri-putrinya di pesta pernikahan pangeran di Brunei, 18 Agustus 1996.

Mereka mengenakan perhiasan gemerlap.

Istri saya menyatakan hal itu kepada istri dubes kami di Jakarta, dan dibenarkan.

Semasa hidupnya Ny Tien melarang anak-anaknya tampil terlalu mencolok, termasuk mengenakan banyak perhiasan.

Tak seorang pun menyadari krisis keuangan Indonesia akan berlangsung begitu cepat.

Presiden Suharto melalui utusannya meminta bantuan kepada Perdana Menteri Goh Chok Tong untuk memperkuat posisi tawar sebelum bertemu IMF, akhir Oktober 1997.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved