Gen Milenial
Teater Benang SMK Muhammadiyah 3 Palembang Sukses Pentaskan Lakon Seorang Wanita Pemalu
Itulah sepenggal dialog seorang wanita pemalu (Kenang) dalam pementasan kenang-kenangan seorang wanita pemalu
Wanita pemalu itu menumbuhkan bahwa kesetiaan tak bisa terhalang oleh apapun, meskipun kekasih pujaan hati telah tiada, namun ia yakin tentang hakekat cinta sesungguhnya. Pertama kali karya sastra ini muncul dalam bentuk sebuah kumpulan cerpen yang bernuasana era tahun 1954-1961-an.
Lakon Kenang-kenangan Seorang Wanita Pemalu diinterpretasikan oleh Teater Benang sebagai kehidupan masyarakat era lampau yang berlokasi di Palembang.
Setting realisme dengan latar rumah khas era 60-an ditengah panggung yang dihiasi berbagai ornamen dan properti penanda era dulu.
Lakon diwarnai gerak, koreo dan nyanyian ini menambah aroma era lampau yang kian menonjol menarik imajinasi para penonton larut dalam kemasalampauan.
Baca: Tanyai Soal Keperawanan Nafa Urbach, Hotma Paris Hutapea Alami Hal ini, Kapok Gak Ya ?
Meskipun diakhir cerita pengorbanan Karnaen gugur di medan perang sebagai laskar Heiho yang dalam keberangkatannya membawa luka hati.
Di akhir kisah tepat dipenghujung tahun “dilunasi” oleh Kenang (wanita pemalu) dengan cara yang begitu teguh “menghidupkan” Karnaen melalui caranya sendiri sebagai wanita yang tak henti mencintainya.
Icha melanjutkan, naskah Kenang-Kenangan Seorang Wanita Pemalu ini memang sengaja diusung sebagai bentuk ungkapan dari kemirisan fenomena yang dialami oleh Indonesia akhir-akhir ini, terkhusus anak-anak muda.
Tentu saja, hal ini diharapkan sebagai bentuk penyadaran batin, khususnya bagi generasi muda agar lebih jeli dalam melihat dan menyikapi setiap fenomena yang ada.
Musliadie selaku Waka bidang Kesiswaan, sangat mendukung kreativitas peserta didik yang menyuarakan aspirasinya melalui teater. ”Teater adalah media alternatif untuk menyampaikan pesan sosial. Teater bukan sekadar pentas, tapi mengandung muatan dan substansi kemanusiaan,” ujarnya.
Baca: Unggah Foto Ini Di Instagram, Jessica Iskandar Malah Dianggap Aneh Netizen: Kok Gak Ada Lehernya
“Kita berharap melalui panggung ini (Kenang-Kenangan Seorang Wanita Pemalu, red) dapat menjadi teguran alternatif bagi para generasi muda, maupun masyarakat pada umumnya agar bersikap lebih dewasa dalam menghadapi peliknya persoalan yang dihadapi negeri ini.” Tandasnya.
“Teater Benang merupakan teater yang baru tumbuh di Palembang, usianya masih muda. Kita sadar, masih perlu banyak belajar. Kesuksesan pementasan Maret lalu (monolog membunuh, Bahaya!), memacu kami untuk terus lebih banyak berbuat dalam meningkatkan dan mengembangkan seni budaya di Sumatera Selatan. Kita akan terus berproses dan tetap berproses,“ tutup Ida Ayu Safitri selaku Pimpinan Produksi.
Baca: Inilah Rekayasa Lalu Lintas yang Dilakuka Satlantas Polresta Saat Malam Tahun Baru