Pria Ini Diejek Nikahi Gadis Jelek, 3 Tahun Kemudian Semua Orang Malah Iri Setengah Mati
Saat masih SMA, tinggiku sudah mencapai 178 cm dan wajahku pun bisa dibilang cukup tampan.
TRIBUNSUMSEL.COM-Saat masih SMA, tinggiku sudah mencapai 178 cm dan wajahku pun bisa dibilang cukup tampan.
Aku sudah sering bergonta ganti pacar. Salah satu pacarku itu bernama Li Yan, gadis paling gemuk dan jelek di kelasku.
Tingginya hanya 165 cm, pinggangnya besar, mukanya tembam, dan bajunya pun tidak modis.
Baca:
Irfan Hakim Mendadak Unggah Foto Wanita Berjilbab ini, Singgung Rina Nose Kah?
Dukung Rina Nose Lepas Hijab, Artis yang Pernah Berselisih dengan FPI ini Bikin Heboh Lagi
Tak Lagi Pakai Hijab, Begini Penampilan Terbaru Rina Nose saat Jadi Host D'Academy Asia

Saat kuliah, Li Yan masuk di universitas yang sama denganku.
Walaupun dia masih tetap gemuk, namun kami berdua mulai dekat.
Dia sangat memperhatikanku dan sering membantu membelikanku makan pagi, mencuci baju, serta membantu bersih-bersih.
Baca juga:
Artis Ini Memilih Murtad dan Ikut Keyakinan Suami, Pengakuannya Sungguh Mengejutkan
Tak Hanya Rina Nose! 4 Artis Ini Juga Mendadak Lepaskan Hijab, Tak Disangka Alasannya
Inilah Alasan yang Pernah Terucap dari Mulut Rina Nose Mantap Berhijab, Nyatanya Sekarang?
Setelah lulus kuliah, ia dengan cepat menemukan pekerjaan, sedangkan aku malah diputuskan oleh pacarku.
Hidupku tidak kunjung membaik, tapi lain halnya dengan dia.
Dia sudah punya pekerjaan yang tetap, mulai diet, dan bahkan menanggung biaya hidup serta membayar uang sewa tempat tinggalku.
Kemudian dengan bantuannya, aku pun akhirnya menemukan pekerjaan.
Belakangan, aku dengan cepat menemukan pacar baru, yaitu atasanku di tempat kerja.
Saat tahu hal itu, Li Yan menangis dan aku tidak tahu apa alasannya.
Hingga saat hari ulang tahunku yang ke-23, ia menelpon dan mengatakan bahwa ia membuat sendiri kue spesial untukku, serta memintaku datang untuk memakannya.
Baca juga:
Panglima TNI Jenderal Gatot Ungkap Fakta Mengejutkan Dibalik Pernikahan Putri Presiden
Mengejutkan! Inikah Pertanda Rina Nose Putuskan Lepas Jilbab, Tak Disangka Ternyata
Astagfirullah, Rina Nose Lepas Hijab Bikin Heboh, Bandingkan Fotonya Saat Berhijab, Bikin Adem
Namun, karena aku sudah ada janji kencan dengan pacarku, maka aku pun menolak permintaannya itu.
Tapi, dia malah mengatakan bahwa ia yang akan mengantarkan kue itu kepadaku.
Tak disangka, malam itu bukannya menerima kue, aku malah menerima kabar bahwa ia tertabrak mobil dan sudah dibawa ke rumah sakit.
Dokter mengatakan bahwa ia mengalami patah di dua rusuknya, patah kaki, dan juga gegar otak ringan.
Ketika orang tuanya bertanya bagaimana itu bisa terjadi, ia hanya menjawab, "Aku tidak berhati-hati saat menyeberang jalan..."
Sejak hari itu, aku merasa sangat bersalah padanya karena aku mulai menyadari bahwa ia menyukaiku hanya saja aku tidak bersedia menerimanya.
Sedangkan ia sudah melakukan sangat banyak hal demi aku.
Setelah keluar dari rumah sakit dan istirahat di rumah, Li Yan terus merajut sweater sepanjang hari untuk mengisi waktu.
Aku pun akhirnya memutuskan pacarku dan juga mengundurkan diri dari pekerjaan untuk merawat Li Yan di rumahnya.
Orang tuanya sangat baik padaku.
Sebenarnya kondisi keuangan keluarga Li Yan sudah cukup bagus, kedua orang tuanya adalah pegawai negeri.
Namun ia tidak lantas mengadalkan orang tuanya dan malah bekerja mengandalkan kemampuan sendiri.
Di situ aku sadar bahwa ia adalah seorang gadis yang baik dan aku pun mulai menghargainya lebih dari sebelumnya.
Enam bulan kemudian, aku memutuskan untuk menikahi Li Yan.
Li Yan merasa sangat bersemangat karena sebelum pesta digelar, kami mengundang banyak teman-teman SMA kami untuk berkumpul.
Namun, tak disangka, malah banyak dari mereka yang tidak datang ke acara itu.
Beberapa orang yang datang pun malah menertawaiku karena menikah dengan seorang wanita gemuk.
Saat itu aku sangat marah dan menyuruh mereka semua untuk tidak datang.
Sehingga tidak aneh ketika pesta digelar, tidak ada seorang pun dari mereka yang hadir.
Li Yan menghiburku dan mengatakan bahwa ia akan mulai diet agar aku tidak diejek lagi.
Setelah menikah, aku dan Li Yan sama-sama belum memiliki pekerjaan.
Kami kemudian sepakat menggunakan uang yang diberikan orang tuanya untuk membuka usaha tempat potong rambut.
Sejak itu, Li Yan setiap hari bangun pukul 5 pagi dan baru tidur pukul 12 malam.
Berat badannya pun turun dari 90 kg menjadi 55 kg.
Kemudian, usaha kami dari yang tadinya hanya 1 tempat, berkembang menjadi 3 tempat.
Kemudian, SMA tempat kami bersekolah dulu mengadakan reuni.
Saat datang di acara itu, aku menemukan bahwa kami adalah yang paling sukses dibanding teman-teman SMA yang lain.
Ditambah lagi Li Yan yang kini sudah kurus tidak kalah cantik dibanding siapapun di sana.
Malah teman-temanku yang dulu mengejekku kini merasa iri setengah mati.
Aku sangat bersyukur karena dulu melihat kecantikan batinnya dan bukan penampilan luarnya.