Ribut dengan Sesama Napi, Tahanan Alami Hal Mengerikan Ini Hingga Istri Lapor ke Polresta

Rati pun memilih melaporkan kejadian tak menyenangkan tersebut ke SPKT Polresta Palembang.

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Hartati
thereporter
ilustrasi dipukuli 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Bukti cinta dan kasih sayang terhadap suami dibuktikan oleh Rati Utami (34) warga jalan Boster Rt 03 Rw 06 kecamatan Sukarame Palembang.

Wanita berhijab ini melaporkan pelaku yang merupakan oknum petugas lapas yang telah menganiaya suaminya hingga mengalami luka-luka.

Suaminya mengalami memar di bagian kepala yang telah dipukuli oleh petugas lapas Pakjo Palembang.

Diketahui,sang suami yakni Raden Mangcik merupakan tahanan lapas Pakjo Palembang.

Lalu ia pun mendapatkan kabar dari saudaranya yakni Solihin (35) bahwa sang suami telah dianiaya oleh petugas lapas Pakjo hingga mengalami luka memar.

Rati Utami (34) warga jalan Boster Rt 03 Rw 06 kecamatan Sukarame Palembang melapor ke Polresta Palembang karena suaminya menjadi korban penganiayaan oleh petugas Lapas Pakjo Palembang, Jumat (25/8/2017).
Rati Utami (34) warga jalan Boster Rt 03 Rw 06 kecamatan Sukarame Palembang melapor ke Polresta Palembang karena suaminya menjadi korban penganiayaan oleh petugas Lapas Pakjo Palembang, Jumat (25/8/2017). (tribunsumsel.com/Sri Hidayatun)

Dirinya pun terkejut mendengarkan kabar tersebut disertai dengan foto yang menyakinkan bahwa keadaan sang suami memang telah dianiaya.

"Saya dapat kabar pak kalau suami saya itu dipukuli oleh petugas lapas saat suami saya berada di ruang isolasi selama tiga hari lantaran ribut sesama napi," jelas Rati.

Rati pun memilih melaporkan kejadian tak menyenangkan tersebut ke SPKT Polresta Palembang.

"Saya jelas tak terima pak, memang suami saya tebuang tapi tidak seperti itu seharusnya petugas lapas itu," ungkap dia.

Menggangu Bisnisnya Pria Tua Ini Dipukuli Pemilik Hotel, Tapi Kejadian Berikutnya Bikin Dia Menyesal

TRIBUNSUMSEL.COM-"Pergi kamu! Jangan pernah lagi ada di depan pintu hotel saya! Ganggu bisnis aja!"

Marahan ini setiap hari terdengar di depan hotel yang berdiri di sebuah jalan kecil.

Pemilik hotel yang adalah seorang wanita cantik, kesal karena di depan pintunya ada seorang pria tua yang berpakaian compang-camping.

Setiap hari duduk mengemis di depan pintu gerbang hotelnya dengan mangkuk yang sudah rusak dan beberapa koin di dalamnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved