Ribut dengan Sesama Napi, Tahanan Alami Hal Mengerikan Ini Hingga Istri Lapor ke Polresta

Rati pun memilih melaporkan kejadian tak menyenangkan tersebut ke SPKT Polresta Palembang.

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Hartati
thereporter
ilustrasi dipukuli 

"Oke, nggak masalah."

Merek berdua pun setuju.

Keesokan harinya, suaminya mengajak beberapa teman yang biasa diajaknya untuk minum-minum dan bersenang-senang datang untuk memukuli pengemis itu.

 "Bro-bro sekalian, lo pukulin pengemis itu, jangan sampe mati ya. Ntar gue traktir minum."

"Tenang bro. Beres." Kata pria-pria besar itu.

Mereka memukul dan menendang pengemis tua itu tanpa dia bisa membalas atau melindungi diri.

Dia hanya bisa meringkuk kesakitan sambil melindungi kepalanya.

Mereka akhirnya berhenti, pengemis tua itu tidak meninggal, tapi mengalami sakit yang luar biasa.

"Dengar ya kakek tua, jangan pernah balik lagi kesini. Pergi kamu. Bro, ayo jalan." Kata supir taksi yang juga adalah suami dari ibu pemilik hotel. Mereka pun hilang dari pandangan.

Di dalam hotel, si istri melihat dari balik jendela dengan perasaan senang.

Dia merasa semuanya sudah selesai dan pengemis itu pasti akan pergi.

Sebenarnya, banyak orang yang tahu dengan kejadian ini tapi tidak ada seorang pun yang mau untuk turun tangan membantu kakek tua ini.

Akhirnya setelah waktu yang cukup lama, pengemis ini berdiri dengan mulut yang berdarah dan tulang rusuk yang patah.

Berjalan terseok-seok melewati mangkuk yang sudah pecah dan beberapa koin yang tergeletak diatasnya.

Sesaat pengemis tua ini memandang ke arah hotel, pandangannya penuh arti, sedih, tapi terlihat lega.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved