Anis Saggaff: Mahasiswa Tidak Mampu Bayar UKT, Minta Uang ke Saya dan Jangan Rusuh
Menurutnya, ada empat mahasiswa Unsri yang terancam Drop Out (DO) karena aksi anarkis, namun permasalahan tersebut akan diselesaikan.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Hartati
Dalam video tersebut, Presma BEM Unsri beserta dirinya menolak pembayaran biaya UKT bagi mahasiswa Unsri semester 9.
Video tersebut telah beredar dan menjadi konsumsi publik.
"Karena kami mahasiswa semester 9 menilai bila biaya UKT itu memberatkan. Di semester 9 kami harus membayar uang kuliah senilai Rp 2.5 juta. Itu sudah termasuk biaya UKT, tentu nilai semacam itu memberatkan kami bagi mahasiswa yang tergolong mahasiswa kurang mampu secara ekonomi," jelas Ones.
Ia menambahkan, bila tidak ada upaya solusi dari pihak Rektorat terhadap status non aktifnya dari mahasiswa Unsri, ia mengancam akan menggelar aksi demo yang lebih besar lagi pada Kamis (3/8) nanti.
"Kami siap menerima segala konsekuensinya," tandas Ones Sinus. Sementara itu, Kepala bagian administrasi akademik Unsri Junaidi saat coba dikonfirmasi tidak berada di ruang kerjanya. "Bapak tidak ada pak, bapak lagi keluar," cetus seorang staff.
Lalu, saat coba ditemui di ruang Rektorat Unsri Rektor Unsri Prof Dr Anis Saggaf MSCE juga tidak berada di tempat, terlihat tidak ada satu pun petinggi Unsri berada di ruang kerjanya.
"Bapak lagi rapat di Palembang," kata staff Bagian Humas. Kemudian, saat berusaha dihubungi melalui via telepon selluler, dalam kondisi aktif. Namun yang bersangkutan Rektor Unsri tidak menjawab telepon.