Mau Lakukan Malam Pertama Usai Pernikahan, Bau Badan Istrinya Menyengat, Ternyata Ini yang Terjadi
Aku terpaksa tutup telinga aku pakai bantal karena ia mendengkur keras. Dan badan dia berbau. Aku suruh dia mandi, tapi dia bilang malas.
Penulis: Kharisma Tri Saputra | Editor: Kharisma Tri Saputra
Tapi bersamaan dengan itu aku pikir positif. Seperti kawan aku bilang, cantik tapi hati buruk buat apa? Lebih baik buruk tapi hati cantik.
Malam itu kami tidur saja sebab aku rasa tidak terlalu nyaman.
Tapi saat tidur itu pun ada cerita. Dia punya kuat mendengkur.
Aku terpaksa tutup telinga aku pakai bantal karena ia mendengkur keras.
Dan badan dia berbau. Aku suruh dia mandi, tapi dia bilang malas.
Padahal dari pagi tadi kami berdua tak mandi-mandi.
Singkat cerita, kami pergi honeymoon. Waktu ini nampak perangai sebenar dia.
Kami pergi honeymoon ke Medan, Indonesia.
Waktu shopping, dia terus hilang. Aku cari dia macam orang gila takut kena culik.
Aku report polisi tapi polisi sana bilang, kalau sejauh hilang dua tiga jam, mereka tak layani.
Rupa-rupanya dia pergi naik taksi sebab mau beli barang di tempat lain.
Kami kurang berbicara sebab dia ini suka main handphone. Dia sanggup beli simcard Indonesia yang paling mahal supaya dia bisa main internet.
Waktu malam, kami kurang bersama. Dia jenis yang tak suka hal seperti itu, padahal itu antara tanggungjawab dia sebagai isteri.
Dan sekali lagi, dia ini malas mandi dan tidur mendengkur kuat.
Kami berjalan sana sini, malam itu dia tak mandi meskipun aku sudah sering menyuruhnya.
Siap bertengkar dengan dia. Belum lagi ia sering menaruh barang sembarangan.
Dalam hotel, aku mau berbaring di sebelah dia, tangan aku terpegang bekas cotton bud dia. Dia bilang lupa buang.
Pulang honeymoon, aku ceritakan ini pada mama aku. Dia bilang, tak apalah, sebab aku sebagai lelaki, harusubah dia.
Tak semua manusia sempurna, kata mama. Aku pun setuju.
Aku bertekad, aku mau jadikan hubungan kami berdua ini bahagia dan sentosa.
Namun, setelah setahun kami menikah, aku sudah mulai rasa tidak enak.
Dia malas masak, membersihkan rumah dan lainnya.
Dia bilang punya ada bisnis online tapi hasilnya aku tak tahu.
Duit nafkah semua aku beri, tapi dia banyak mengeluh tak cukuplah.
Depan mama dan ayah dan keluarga aku, dia biasa saja sikapnya.
Tapi di rumah kami berdua, dia jadi orang lain.
Jujurnya, aku sayang dengan dia, tapi tu lah. Aku sendiri pun tak tahu sayang ini sebab dia istri aku atau ikhlas.
Usai setahun, pernikahan kami semakin tertantang.
Dia ini semakin lama jadi seorang yang temperamental. Pantang aku buat kesalahan sedikit, mesti mengamuk. M
akin lama, dia makin agresif. Dia dah mulai main fisik. Kalau sebelum ni mengamuk + bebel, kali ini memukul.
Aku mau cerita ini ke ayah dan mama, aku malu.
Suatu hari, saya balik ke rumah sekali terjadi pertengkaran besar.
Sampai dia berani memukul aku dan tetangga harus menengahi kami berdua.
Ternyata tak hanya perempuan yang jadi korban, pria pun bisa jadi korban tau.
Pria juga bisa kena pukul.