Penemuan Mayat di Sukarami
Akar Masalah Asworo Ternyata Terjadi Akibat Kebohongannya Sendiri Sebagai Pria Mapan
Motif pembunuhan yang dilakukan Martinus Asmoro (32) terhadap Chatarina Wiedyawati alias Wiwit (30), akhirnya terungkap setelah dilakukan pemeriksaan
Keesokan harinya, Minggu, 7 Mei 2017, pagi-pagi buta pukul 5.00 WIB, Asworo menjemput Wiwit dari hotel dengan modus tetap melanjutkan rencana mereka pergi ke Yogyakarta.
Namun bukannya lewat jalan protokol, Asworo malah lewat jalan pintas dari Sekip menuju ke Kenten dan tembus ke jalan Nurdin Panji menuju Bandara SMB II.
"Saat di Jalan Nurdin Panji itu, mobilnya saya belokan ke Jalan Sungai Sedapat, terus Wiwit saya pukul tiba-tiba beberapa kali.
Saat dia lemas, saya tarik ke kursi belakang sebelah kiri, lalu saya pukul lagi hingga tidak sadar, tapi dia masih bergerak.
Lalu saya ambil kunci setir di bawah jok mobil dan pukulkan lagi di mukanya beberapa kali.

Waktu itu posisinya sekarat, saya cek denyut nadinya masih ada, lalu saya tarik keluar dan dibuang ke semak-semak," ucapnya.
Sebelumnya, Asworo ini sempat memberikan jawaban berbelit-belit kepada awak media.
Tapi ia akhirnya Asworo mengakuinya kalau pembunuhan terhadap Wiwit itu sudah direncanakan, bukan spontanitas.
Asworo terdiam karena tidak bisa menjawab, mau di kemanakan mobil sewaan itu saat di bandara nanti.
Sementara dia pergi hanya berdua dengan Wiwit.
"Ya intinya sudah direncanakan," ucapnya saat didesak dengan pertanyaan, apa benar niatannya menuju Bandara SMB II untuk pergi ke Yogyakarta.
Namun awalnya, Asworo mengaku memang benar akan pergi ke Yogyakarta.
Dia akan pergi dengan mobil Innova yang disewanya menuju Bandara, bersama seorang sopir.
Tiket pesawat pun rencananya baru akan dibeli saat di bandara.
Namun, niat itu berubah karena terlanjur emosi dan marah, hingga berencana membunuh Wiwit.