Begini Cara ISIS Menyembunyikan Ibukotanya Dari Pantauan Militer dan Membangun Pertahanan

Sejauh ini lebih dari 320.000 orang tewas dan jutaan lainnya menjadi pengungsi sejak perang saudara pecah di Suriah pada 2011.

Editor: Hartati
BBC
Kelompok ISIS diperkirakan makin kuat setelah merebut kota Sirte di Libya. 

Selain itu, Raqqa juga menghadapi kelangkaan tenaga medis dan obat-obatan.

Diperkirakan jumlah milisi ISIS di pusat kota Raqqa antara 3.000 hingga 4.000 orang.

Meski Raqqa dijaga ketat milisi ISIS namun Tentara Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat berhasil menembus pertahanan ISIS di kotaRaqqa, Selasa (6/6/2017).

Keberhasilan ini diraih hanya sekitar satu jam setelah SDF mengumumkan tengah memulai fase baru untuk merebut kota Raqqa.

"Pasukan kami memasuki kota Raqqa dari distrik Al-Meshleb di sebelah timur," kata komandan SDF Rojda Felat.

Rojda mengatakan, pertempuran sengit juga terjadi di sisi utara kotaRaqqa.

Sementara itu, Pemantau HAM Suriah (SOHR) membenarkan bahwa SDF telah merebut sejumlah posisi di dalam kota Raqq setelah dalam semalam maju dari sisi timur kota.

"SDF sudah mengambil alih pos pemeriksaan di Al-Meshleb dan sejumlah bangunan," ujar Direktur SOHR Rami Abdel Rahman.

"Gerak maju itu terjadi setelah koalisi pimpinan AS melakukan serangan udara besar-besaran," tambah Rami.

Koalisi AS telah mendukung SDF selama tujuh bulan terakhir dalam upaya merebut kembali kota Raqqa.

Selain serangan udara, koalisi membantu dengan memberikan senjata dan penasihat militer.

Sebelumnya, setelah berbulan-bulan menutup akses menuju Raqqadari sisi timur, utara, dan barat, SDF mengumumkan fase baru untuk merebut kota Raqqa.

"Dengan bantuan serangan udara internasional dan persenjataan yang disediakan untuk kami, maka kami akan merebut Raqqa dari Daesh," kata juru bicara SDF, Talal Sello di desa Hazima, sebelah utara Raqqa.

Sehingga, Sello meminta warga sipil kota Raqqa tak berada di dekat posisi-posisi ISIS.

Sejauh ini lebih dari 320.000 orang tewas dan jutaan lainnya menjadi pengungsi sejak perang saudara pecah di Suriah pada 2011.

Artikel ini sebelumnya sudah diterbitkan di Kompas.com dengan judul Keseharian Raqqa, Ibu Kota ISIS, Siapa Pun Bisa Mati Setiap Saat

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved