Malam Sebelum Penemuan Ikan Aligator Terdengar Suara Memanggil Nama Leni tapi Tidak Ada Orang
Mereka tidak tahu penyebabnya, apakah kurang makan, air tidak sesuai habitatnya atau karena alasan lain sehingga ikan tersebut mati.
Setelah dibuang oleh ayahnya ke persawahan, hingga sekarang daging ikan aligator itu belum membusuk.
Padahal sudah tiga hari sejak Minggu mati dan dibuang. Ikan itu dipotong dalam tiga bagian.
Katanya, sisik ikan itu sangat keras. Ayahnya yang memotong menjadi tiga bagian harus berusaha keras memotongnya.
"Dibelah susah, dipotong juga susah. Akhirnya bapak memotong menuruti alur ikan itu. Kalau motong yang ada sisiknya, keras benar," ujar dia yang juga mengatakan setelah dipotong, isi perut ikan itu memiliki dua buah telur seukuran telur puyuh.
Selain hal aneh itu, sebelum menemukan ikan aligator dan menangkapnya, Leni, menurut cerita Bambang dipanggil seseorang.
Sabtu malam, atau malam Minggu, Palembang diguyur hujan sangat lebat.
Pada malam itu Leni seperti mendengar suara memanggil namanya.
Namun setelah diperiksa, tidak ada seorang pun yang dijumpai.
"Terus sorenya dapat ikan itu. Tidak tau apakah ada hubungannya atau tidak, hanya saja kak Leni yakin malam itu dipanggil," kata Bambang.
Sebenarnya, ada niatan untuk mengkonsumsi ikan tersebut.
Selain berukuran besar, binatang itu merupakan ikan. Walaupun sedikit aneh dalam tampilannya.
Namun, Bambang enggan dan takut untuk memakannya.
Apalagi selama ini belum pernah ditemukan ikan bertubuh aneh tersebut.
"Aku ngomong samo kak Leni, kalau nak mindang, nak disayur lajulah, aku idak. Ngeri. Liat tampilannyo bae seperti itu. Ujung-ujungnya dibuang saja," kata Bambang.
Temuan ikan itu menyedot perhatian warga. Mereka berbondong-bondong untuk melihat secara langsung.
Bahkan tadi, kata Bambang, ada dari Dinas Kelautan mendatangi dirinya menanyakan terkait ikan tersebut.
Menurut penjelasan mereka, ikan itu bersifat kanibal, memakan semua jenis ikan. Jika berada di suatu kawasan, ikan aligator akan memakan ikan yang ada.