Golkar Sumsel Siaga Ambil Paksa
Bupati Musi Rawas Masuk Kepengurusan Golkar Agung Laksono?
Terdapat 40 Ketua DPP, termasuk nama Ridwan Mukti yang menempati nomor urut 20. Ridwan Mukti saat ini menjabat Bupati Musi Rawas.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kementerian Hukum dan HAM akhirnya mengesahkan kepengurusan Agung Laksono, DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol, Senin.
Dalam surat tersebut, putusan diambil setelah mempertimbangkan putusan Mahkamah Partai Golkar yang diserahkan DPP Golkar kepada Yasonna.
Dalam surat tersebut juga terlampir susunan kepengurusan Partai Golkar tingkat pusat yang diketuai Agung Laksono.
Susunan kepengurusan Partai Golkar terdiri dari 394 pengurus, di antaranya Ketua Umum HR Agung Laksono, Wakil Ketua Umum Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Yorrys Raweyai.
Baca juga: Golkar Sumsel Siaga Kantor Diambil Paksa
Sekretaris Jenderal Zainudi Amali, Bendahara Umum Sari Yuliati. Terdapat 40 Ketua DPP, termasuk nama Ridwan Mukti yang menempati nomor urut 20. Ridwan Mukti saat ini menjabat Bupati Musi Rawas.
Masuk kepengurusan juga Islan Hanura menjabat Wakil Ketua DPP dan Iskandar Samuel menjabat Wakil Bendahara.
Juru Bicara Poros Muda Partai Golkar Indonesia Timur Victor Abraham Abaidata, meminta kubu Aburizal Bakrie atau Ical hasil Munas Bali untuk bersikap ksatria, legowo dengan keputusan yang sudah disahkan pemerintah melalui Kemenkum dan HAM.
Baca juga: Simpatisan Tetap Siaga Amankan Sekretariat Golkar Sumsel
Victor menjelaskan, selama Ical memimpin Golkar, tentunya akan dikenang sebagai seorang negarawan dan kader sejati Partai Golkar.
Terlebih, bila menerima hasil keputusan pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM, Yasona Laoly yang telah mengesahkan kepengurusan hasil Munas Ancol.
"Itu sikap seorang negarawan dan kader Golkar sejati. Apalagi kepengurusan hasil Munas Ancol hanya sampai tahun 2016," kata Victor.
Baca juga: Golkar Sumsel tetap Bersatu Dibawah Kepemimpinan Alex Noerdin
Menurutnya, Ical juga bisa bertarung kembali secara fair dan demokratis jika masih berkeinginan lagi memimpin partai beringin pada periode akan datang.
Meskipun, kata dia, sebagian kader Golkar di daerah sudah merasakan dampak dari kepemimpinan pak Ical sejak tahun 2009 yang dianggap ada kelebihan berikut banyak kekurangannya.
"Ical akan dikenang sebagai guru bangsa. Dan kami generasi muda Golkar akan angkat dua jempol atas sikap pak Ical," Victor memastikan.