Berita OKI
6.500 Nelayan di OKI Sulit Dapat Solar Subsidi, Pemkab Ajukan Pembangunan 3 SPBN Baru
Pemkab OKI mengusulkan pembangunan 3 SPBN baru dan percepatan jaringan gas (jargas) rumah tangga ke Komisi XII DPR RI serta BPH Migas.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Ringkasan Berita:
- Pemkab OKI mengusulkan pembangunan 3 SPBN baru dan percepatan jaringan gas (jargas) rumah tangga
- Usulan disampaikan dalam pertemuan Pemkab OKI bersama Komisi XII DPR RI serta BPH Migas
- Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, menilai usulan tersebut sangat relevan dengan agenda kemandirian energi nasional
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Sulitnya nelayan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel mendapat solar turut menjadi hal yang disampaikan dalam pertemukan Pemkab OKI dan Komisi XII DPR RI serta BPH Migas.
Dalam pertemuan tersebut, mengusulkan pembangunan tiga stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) baru dan percepatan jaringan gas (jargas) rumah tangga bagi warganya.
Bila disetujui, usulan tersebut diharapkan dapat menjadi angin segar bagi 6.500 nelayan dan puluhan ribu warga di OKI.
Disampaikan Bupati OKI, Muchendi Mahzareki kondisi pasokan yang terbatas dan distribusi yang belum merata memaksa nelayan membeli BBM di atas harga semestinya.
"Bagi nelayan BBM terjangkau yaitu urat nadi. Tanpa dukungan pasokan yang memadai, maka aktivitas melaut terganggu dan pendapatan menurun. Kami berharap perbaikan mekanisme penyaluran," katanya sewaktu dihubungi awak media Selasa (25/11/2025) siang.
Tidak hanya menyampaikan masalah, Muchendi datang membawa solusi konkret.
Pemkab OKI secara resmi mengusulkan pembangunan tiga SPBN baru.
Lokasi yang dipilih Desa Sungai Lumpur, Pantai Harapan dan Desa Sungai Sibur.
Menurutnya, keberadaan SPBN di titik -titik strategis akan menjadi penyelamat bagi sekitar 6.500 nelayan yang selama ini kesulitan mendapat solar subsidi.
"Lokasi kami usulkan berbatasan dengan desa-desa lain, bahkan provinsi Bangka dan Lampung, sehingga manfaatnya menjangkau wilayah lebih luas," urainya.
Selain sektor kelautan, Muchendi menyoroti pemandangan antrean panjang kendaraan di 13 SPBU di OKI menghambat mobilitas warga.
"Dengan fenomena ini sebagai indikator perlunya evaluasi menyeluruh terhadap distribusi solar subsidi daerah produktif," sambungnya.
Di sisi lain, percepatan jaringan gas (jargas) rumah tangga di Kota Kayuagung juga menjadi agenda prioritas yang disodorkan ke pusat.
"Kami sudah mendata, ada sekitar 70 ribu warga dan seribu UMKM yang masih bergantung pada LPG 3 dan 5 kilogram. Infrastruktur jargas di wilayah tetangga, Ogan Ilir sudah tersedia, sehingga percepatan di Kayuagung sangat memungkinkan untuk menekan biaya energi masyarakat," paparnya.
| Disiram Air, Api Malam Membesar, RM Fajar di Kayuagung Hangus Terbakar Gegara Selang Gas Bocor |
|
|---|
| Daftar Perwira TNI di Kodim 0402/OKI-OI Dirotasi, Kapten Inf Jefri Gunawan Jabat Danramil Pedamaran |
|
|---|
| Daftar Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Terbaru, Resmi Naik Mulai 27 November 2025 |
|
|---|
| BKPSDM OKI Ungkap Kapan 4.576 PPPK Paruh Waktu Dilantik, Pengajuan NIP Sudah 75 Persen |
|
|---|
| Gegara Judol, 2.000an Keluarga Penerima Bansos di OKI Terpaksa Dicoret, Penerima Berkurang Drastis |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Nelayan-di-OKI-Sulit-Cari-Solar-Subsidi.jpg)