Dekranasda OKU Timur 2025–2030 Dilantik, Sheila Noberta Tekankan Komitmen Dukung Kerajinan Daerah

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA -- Pelantikan Kepengurusan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten OKU Timur Periode 2025–2030 berlangsung khidmat di Aula Bina Praja I Sekretariat Daerah OKU Timur, sekaligus dibarengi dengan pembukaan Rapat Kerja Dekranasda Tahun 2025.

Acara ini menandai dimulainya babak baru upaya pengembangan kerajinan lokal dan penguatan ekonomi kreatif di Bumi Sebiduk Sehaluan.

Ketua Dekranasda OKU Timur, dr. Sheila Noberta, dalam sambutannya menegaskan bahwa momen pelantikan bukanlah sekadar seremoni.

Ia juga mengajak seluruh pengurus baru untuk melihat pengukuhan ini sebagai penegasan komitmen bersama untuk bekerja, berkarya, dan berkolaborasi demi kemajuan industri kerajinan daerah.

“Pelantikan ini bukan hanya seremonial, tetapi merupakan penegasan komitmen kita siap bekerja, berkarya, dan berkolaborasi dalam meningkatkan kerajinan industri daerah,” ujarnya, Senin (24/11/2025).

Sheila juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran pengurus lama yang masih hadir dan terus berkontribusi.

Ia menekankan bahwa Dekranasda memiliki peran strategis dalam pelestarian kebudayaan bangsa sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi kreatif, khususnya bagi pengrajin dan UMKM lokal.

“Indonesia dikaruniai budaya yang luar biasa. Karena rasa syukur itulah, Dekranasda menjadi wajah penjaga kelestarian budaya, perlindungan, dan penguat bagi para perajin untuk terus berkreativitas,” tambahnya.

Ia berharap pengurus baru mampu menjalankan amanah dengan integritas, keikhlasan, dan semangat kebersamaan, agar program Dekranasda tidak berhenti pada kegiatan seremonial tetapi berdampak nyata bagi masyarakat.

Bupati OKU Timur, Ir. H. Lanosin, MT, MM, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyoroti pentingnya promosi dan pengembangan produk kerajinan yang berpotensi menembus pasar luar negeri.

Ia juga bercerita tentang pengalamannya saat melakukan perjalanan dinas dan melihat peluang ekspor dari berbagai daerah, termasuk potensi serupa yang dimiliki OKU Timur.

Bupati menyinggung contoh produk dari sawit yang bisa dikembangkan lebih jauh serta kemungkinan pemanfaatan jerami sebagai bahan bakar gagasan yang dapat menjadi terobosan baru sekaligus membuka peluang kesejahteraan bagi masyarakat.

“Ada banyak hal yang bisa diekspor dari OKU Timur. Contohnya produk dari sawit. Bahkan jerami pun bisa menjadi bahan bakar. Ini inovasi baru, dan bisa dipelajari lewat studi banding ke Jawa Barat,” jelasnya.

Menurutnya, inovasi kerajinan harus selalu sejalan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Ia menegaskan bahwa kreativitas dalam mengolah potensi lokal dapat menjadi solusi atas tantangan ekonomi.