Pria di Muara Enim Hina Warga Prabumulih

Hina Warga Dusun Prabumulih dan Patih Galung di Komentar Facebook, Warga Muara Enim Minta Maaf

Romjoni warga Prabumulih minta maaf karena berkomentar di Facebook yang merendahkan warga Dusun Prabumulih dan Patih Galung, Jumat (14/11/2025)

Penulis: Edison | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Handout
MINTA MAAF -- Romjoni warga Desa Sumber Rahayu Kecamatan Rambang Kabupaten Muaraenim saat meminta maaf kepada warga Dusun Prabumulih dan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat kota Prabumulih, pada Kamis (14/11/2025) sore. Ia meminta maaf karena membuat komentar yang menyinggung warga Dusun Prabumulih dan Patih Galung. 

Ringkasan Berita:
  • Romjoni warga Muara Enim meminta maaf karena mengomentari postingan facebook yang dinilai merendahkan warga Dusun Prabumulih dan Patih Galung
  • Merasa bersalah dan takut dipersoalkan hukum, Ramjoni didampingi keluarga turut melakukan sedekah dusun
  • Tokoh adat Patih Galung dan Duspra, H Andriansyah Fikri menyebutkan permasalahan tersebut selesai dengan cara musyawarah

 

Laporan wartawan Tribun Sumsel, Edison Bastari 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH -- Seorang warga bernama Romjoni warga Desa Sumber Rahayu Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim, meminta maaf kepada warga Dusun Prabumulih dan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat kota Prabumulih atas tulisannya di kolom komentar Facebook, pada Kamis (14/11/2025) sore.

Permintaan maaf tersebut dilakukan secara langsung oleh Ramjoni kepada warga Dusun Prabumulih dan Patih Galung di rumah adat warga Dusun Prabumulih Jalan Jendral Sudirman Kelurahan Dusun Prabumulih Kecamatan Prabumulih Barat kota Prabumulih.

Ramjoni meminta maaf karena perbuatannya mengomentari postingan facebook yang dinilai menyinggung serta merendahkan warga Dusun Prabumulih dan Patih Galung.

Dalam komentar di facebook itu, Ramjoni meminta di daerah Patih Galung dan Dusun Prabumulih (Duspra) tidak usah dibangun apa-apa karena orangnya rata-rata pemikirannya tertinggal. 

Tidak hanya itu, Ramjoni juga menyebut masih mending jika pembangunan yang tertinggal tapi lebih parah orangnya pemikirannya tertinggal susah untuk dibangun.

Komentar Ramjoni di medsos itu sontak menuai kritikan dari warga Patih Galung dan Dusun Prabumulih.

Warga mendesak yang bersangkutan meminta maaf secara langsung kepada warga di rumah adat Dusun Prabumulih, jika tidak masalah tersebut akan dibawa ke ranah hukum.

Merasa bersalah dan takut dipersoalkan hukum, Ramjoni didampingi keluarga kemudian mendatangi rumah adat dan meminta maaf secara langsung kepada warga Dusun Prabumulih dan warga Patih Galung.

Tidak hanya itu, Ramjoni juga diminta membuat video klarifikasi dan permohonan maaf serta diminta melakukan sedekah dusun dengan membawa atau menyerahkan 1 ekor ayam warna putih kuning, 1 buah kelapa muda, 7 buah pisang emas serta lainnya. Hal itu sesuai adat istiadat warga dusun Prabumulih yang masih kental dijunjung sejak nenek moyang hingga turun temurun.

"Dengan ini menyatakan penyesalannya saya atas komentar saya dalam facebook yang telah membuat resah masyarakat Dusun Prabumulih dan Patih Galung, dengan ini saya minta maaf," ungkap Ramjoni saat menyampaikan permintaan maaf.

Sementara itu, Ketua Adat Dusun Prabumulih, M Erwadi mengungkapkan dalam komentar di postingan facebook ada akun yang menyebutkan warga Dusun Prabumulih dan Patih Galung seolah-olah tak mendukung pembangunan di Kota Prabumulih. 

"Kemudian hari ini datang warga bernama Ramjoni meminta maaf bahwa kekeliruannya terhadap pernyataan dalam facebook itu. Untuk itu pada hari ini kami dari lembaga adat Kelurahan Prabumulih menerima permintaan maaf itu," ujarnya.

Namun demikian kata Erwadi, karena menyangkut namanya lembaga adat maka penyelesaian masalah itu harus diselesaikan secara adat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved