Berita Lahat

Warga Lahat Mengeluh, Listrik di Wilayahnya Kerap Padam Dengan Waktu yang Lama

 Warga yang berada di Kabupaten Lahat, mengeluhkan kerap padamnya aliran listrik. Bahkan, dalam satu pekan terjadi beberapa kali. 

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Ehdi Amin
MATI - Peternak ayam di SP 6 Kelurahan Saribungamas Lahat menunjukkan ayam mati akibat listrik padam. 

Untuk mensiasati ketika listrik padam, Olive mengaku, ia terpaksa menggunakan mesin genset.

Namun dengan kondisi BBM (solar) yang sulit didapat, untuk satu dirigen 20 liter solar, ia hanya bisa menggunakan genset sekitar lima jam saja.

Jika listrik masih padam, kondisi tersebut jadi ancaman terbesar bagi usahanya.

"Setiap kali listrik padam, kita selalu buat pengaduan, baik pengaduan di kantor Lahat atau pengaduan online. Jawabnya, akan dikoordinasikan dahulu, padam karena gangguan jaringan atau pemeliharaan," jelasnya.

Olive mengaku,  jika dalam satu minggu satu kali padam, dirinya masih maklum.

Tapi jika dalam satu minggu sudah empat kali padam, artinya PLN tidak bisa berikan pelayanan baik ke masyarakat sebagai pelanggannya.

"Sudah hampir satu tahun tidak ada perubahan. Kondisi ini akan kita laporkan ke Komisi II DPRD Lahat. Kalau katanya selalu pemeliharaan, artinya PLN tidak ada kemajuan hanya berputar melakukan tindakan itu-itu saja, biar terlihat selalu ada kerja," tegas Olive. 

Sementara, kepada awak media saat dihubungi Manager PLN ULP Lembayung Lahat, Rizki Tungguan mengakui, hari minggu lalu tengah ada pemeliharaan jaringan, terkait pekerjaan ROW jaringan pemasangan dan perbaikan alat.

Selain itu, ada juga kendala padam disebabkan gangguan hewan dan ada pohon tumbang, terkait cuaca maupun alasan lain seperti pohon di tebang warga. 

"Kalau di Bandar Jaya kemarin, sedang ada pemeliharaan jaringan. Sedangkan untuk kondisi di SP 6, pihaknya terkendala masih belum dapatkan izin tumbang, jadi hanya bisa dipangkas. Seperti pemangkasan pohon hari ini di SP 6, yang sedang dilakukan," ujar Rizki Tungguan.

Saat disinggung, apakah kondisi tersebut sudah tak bisa diatasi oleh pihak PLN, karena selalu terjadi berulang-ulang, Rizki Tungguan menjawab, untuk diketahui kabel jaringan PLN masi sebagian besar kabel tanpa pembungkus.

Sehingga sentuhan sedikit saja bisa mengakibatkan trip.  Jadi, upaya yang bisa dilakukan, hanya dengan pelaksanaan pemangkasan pohon.

"Sebelumnya kami juga sudah komunikasi ke kades untuk penebangan, tapi nampaknya masih ada yang tidak setuju. Kalau untuk ganti kabel bungkus, kami ajukan dahulu, mungkin yang urgent urgent, kami dahulukan. Semoga bisa terealisasi di tahun depan, karna jumlahnya lumayan banyak," sampai Rizki Tungguan.

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved