Berita Lahat
Warga Lahat Mengeluh, Listrik di Wilayahnya Kerap Padam Dengan Waktu yang Lama
Warga yang berada di Kabupaten Lahat, mengeluhkan kerap padamnya aliran listrik. Bahkan, dalam satu pekan terjadi beberapa kali.
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Slamet Teguh
Laporan Wartawan Sripoku.com, Ehdi Amin
TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Warga yang berada di Kabupaten Lahat, mengeluhkan kerap padamnya aliran listrik. Bahkan, dalam satu pekan terjadi beberapa kali.
Hal ini tentu miris melihat Lahat disebut sebagai salah satu wilayah lumbung energi listrik, yang mampu mengaliri listrik di Pulau Sumatera.
Peristiwa padamnya listrik ini jelas menganggu aktifitas warga di sisi lain juga warga dituntut untuk selalu membayar tepat waktu.
Herman, warga Desa Kota Agung, Kabupaten Lahat, mengungkapkan pada Jumat (24/10/2025) lalu lampu di desanya padam sejak pagi hingga malam hari.
Padahal katanya, warga desa sedang ada hajatan yang sangat membutuhkan aliran listrik.
Baginya, lampu kerap padam bukan di hari itu saja. Namun, sudah sering terjadi.
"Sudah bertahun sedikit sedikit padam, " Sesalnya.
Keluhan juga disampaikan Heri, warga Kelurahan Bandar Jaya, Lahat.
Menurutnya, pada hari Minggu (26/10/2025), listrik di Kelurahan Bandar Jaya, Kecamatan Lahat hidup-mati terus. Bahkan katanya bisa sampai 10 kali dari pagi sampai sore.
"Kondisi ini sering terjadi. Siapa saja kalau alami kondisi itu, terutama orang PLN sendiri, pasti kesal juga," katanya, Senin (27/10/2025).
Baca juga: Pemeliharaan Jaringan Listrik Palembang Sabtu 25 Oktober 2025, Ini Wilayah Terdampak
Baca juga: INFO Pemeliharaan Listrik di Palembang Sabtu 25 Oktober 2025, Wilayah ini Berpotensi Padam 3 Jam
Kondisi serupa juga dialami Olive (33), warga SP 6. Bahkan akibat pemadam listrik yang terlalu sering, ia terpaksa alami kerugian.
Olive mengaku, sebagai pengusaha ternak ayam boiler, listrik punya peran sangat penting untuk kebutuhan blower di kandang ternaknya.
Hanya saja, dalam 1 pekan, listrik bisa sampai empat kali padam di hari yang berbeda-beda. Kondisi tersebut dialaminya, sudah hampir selama satu tahun terakhir.
"Tanpa blower, ayam di kandang kita bisa mati semua. Padam sebentar saja sudah ada berapa ekor yang bisa mati, apalagi kalau listrik padam seharian," ujar Olive.
Untuk mensiasati ketika listrik padam, Olive mengaku, ia terpaksa menggunakan mesin genset.
Namun dengan kondisi BBM (solar) yang sulit didapat, untuk satu dirigen 20 liter solar, ia hanya bisa menggunakan genset sekitar lima jam saja.
Jika listrik masih padam, kondisi tersebut jadi ancaman terbesar bagi usahanya.
"Setiap kali listrik padam, kita selalu buat pengaduan, baik pengaduan di kantor Lahat atau pengaduan online. Jawabnya, akan dikoordinasikan dahulu, padam karena gangguan jaringan atau pemeliharaan," jelasnya.
Olive mengaku, jika dalam satu minggu satu kali padam, dirinya masih maklum.
Tapi jika dalam satu minggu sudah empat kali padam, artinya PLN tidak bisa berikan pelayanan baik ke masyarakat sebagai pelanggannya.
"Sudah hampir satu tahun tidak ada perubahan. Kondisi ini akan kita laporkan ke Komisi II DPRD Lahat. Kalau katanya selalu pemeliharaan, artinya PLN tidak ada kemajuan hanya berputar melakukan tindakan itu-itu saja, biar terlihat selalu ada kerja," tegas Olive.
Sementara, kepada awak media saat dihubungi Manager PLN ULP Lembayung Lahat, Rizki Tungguan mengakui, hari minggu lalu tengah ada pemeliharaan jaringan, terkait pekerjaan ROW jaringan pemasangan dan perbaikan alat.
Selain itu, ada juga kendala padam disebabkan gangguan hewan dan ada pohon tumbang, terkait cuaca maupun alasan lain seperti pohon di tebang warga.
"Kalau di Bandar Jaya kemarin, sedang ada pemeliharaan jaringan. Sedangkan untuk kondisi di SP 6, pihaknya terkendala masih belum dapatkan izin tumbang, jadi hanya bisa dipangkas. Seperti pemangkasan pohon hari ini di SP 6, yang sedang dilakukan," ujar Rizki Tungguan.
Saat disinggung, apakah kondisi tersebut sudah tak bisa diatasi oleh pihak PLN, karena selalu terjadi berulang-ulang, Rizki Tungguan menjawab, untuk diketahui kabel jaringan PLN masi sebagian besar kabel tanpa pembungkus.
Sehingga sentuhan sedikit saja bisa mengakibatkan trip. Jadi, upaya yang bisa dilakukan, hanya dengan pelaksanaan pemangkasan pohon.
"Sebelumnya kami juga sudah komunikasi ke kades untuk penebangan, tapi nampaknya masih ada yang tidak setuju. Kalau untuk ganti kabel bungkus, kami ajukan dahulu, mungkin yang urgent urgent, kami dahulukan. Semoga bisa terealisasi di tahun depan, karna jumlahnya lumayan banyak," sampai Rizki Tungguan.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
| Gulai Ayam Nanas Bawa Kabupaten Lahat Jadi Juara 2 Festival Rempah Sumsel 2025 |
|
|---|
| Pemkab Lahat Bahas 4 Raperda Utama Tahun 2026, Ada Tata Kelola Pemdes Hingga Modal ke BUMD |
|
|---|
| Tepis Kabar Beras SPHP Dioplos Pakai Karet, Pemkab Lahat Gelar Gerakan Pasar Murah |
|
|---|
| Pemkab Lahat Salurkan Bantuan UPEK pada 100 KPM Demi Perkuat Perekonomian Masyarakat |
|
|---|
| Underpass Ulak Lebar di Lahat Kembali Teredam dan Jadi Kolam, Buat Jalan Lintas Terputus |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.