2 Siswi SMPN 2 Semendawai Timur OKU Timur Siap Maju di Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia 2025

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA -- Dua siswi SMP Negeri 2 Semendawai Timur, Kabupaten OKU Timur akan mewakili Provinsi Sumatera Selatan pada ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) tingkat nasional tahun 2025. 

Putu Varent Nitia dan Quinsha Cinta Yudika akan berjuang dalam OPSI 2025 yang akan digelar di Universitas Surabaya, Jawa Timur, pada 10–16 November mendatang.

Bukan dari kota besar, bukan pula dari sekolah favorit di pusat provinsi. Namun kedua siswi tersebut siap mengharumkan nama daerahnya. 

Tak sembarang, mereka membawa Karya ilmiah berjudul “Cyber Bullying dan Depresi: Korelasi Penggunaan Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Generasi Alfa” menjadi magnet perhatian dewan juri di tingkat provinsi.

Di tengah maraknya penggunaan media sosial di kalangan remaja, riset ini hadir dengan ketajaman analisis dan empati terhadap fenomena yang nyata di sekitar mereka.

Putu dan Quinsha tak sekadar meneliti untuk lomba. Mereka menggali pengalaman teman-teman sebayanya tentang tekanan, komentar jahat di media sosial, dan rasa cemas yang datang diam-diam.

Dengan metode sederhana namun relevan, mereka menelusuri bagaimana dunia maya memengaruhi kesehatan mental generasi muda.

“Mereka bukan hanya cerdas secara akademik, tapi juga peka terhadap fenomena sosial di sekitar mereka. Ini bukti bahwa anak-anak daerah pun mampu berbicara di level nasional,” ujar Gede Mudita Edi Putra, S.Pd., pembina Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) sekolah tersebut, dengan nada penuh kebanggaan, Senin (27/20/2025).

Prestasi ini tak lahir dalam ruang hampa. Di balik semangat dua siswi itu, ada dukungan berlapis dari sekolah dan pemerintah daerah.

Kadek Anggraini, S.Pd., Kepala SMPN 2 Semendawai Timur, menyampaikan terima kasih atas pendampingan dari Dinas Pendidikan OKU Timur, khususnya Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar.

“Kami merasa sangat terbantu dengan perhatian dan pendampingan dari Dinas Pendidikan. Dukungan tersebut menjadi energi bagi kami untuk terus mendorong siswa berprestasi,” ujarnya.

Senada dengan itu, Edi Subandi, S.E., M.M., selaku Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan OKU Timur, menegaskan bahwa capaian ini merupakan hasil nyata dari proses pembinaan yang berkesinambungan.

“Ini bukti bahwa program pembinaan dan pendampingan yang dilakukan Dinas Pendidikan berbuah hasil. Kami bangga melihat semangat dan potensi anak-anak kita yang mampu bersaing di tingkat nasional,” kata Edi.

Tak hanya SMPN 2 Semendawai Timur, SMA IGM Palembang juga akan mewakili Sumatera Selatan dalam OPSI Nasional 2025.

Keduanya menjadi simbol bahwa semangat inovasi pelajar Sumsel kini tumbuh merata dari kota besar hingga pelosok desa.

Menjelang keberangkatan ke Surabaya, Putu dan Quinsha tengah memoles hasil penelitian mereka. Data diperbarui, presentasi diasah, dan keyakinan dibangun.

“Kami ingin membawa nama baik sekolah dan daerah kami. Semoga hasilnya bisa membanggakan banyak orang,” tutur Quinsha, matanya berbinar di sela-sela latihan.

Dari sebuah desa kecil di timur OKU Timur, dua gadis muda ini menyalakan lentera ilmu yang kini bersinar hingga ke panggung nasional.

Perjalanan mereka bukan hanya tentang lomba penelitian, tetapi tentang keberanian anak-anak desa untuk berpikir kritis, peduli, dan berkontribusi pada isu besar bangsa.

Lentera itu kini menyala menerangi keyakinan bahwa masa depan Indonesia bisa lahir dari mana saja, termasuk dari ruang-ruang belajar sederhana di pelosok Semendawai Timur.

Baca berita menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel