Berita Pali
Pemdes Karta Dewa PALI Tanam Jagung Varietas 18, BUMDes Siap Kelola Hasil Panen
Kepala Desa Karta Dewa, Yan Amran, mengatakan pemilihan benih tersebut dilakukan untuk memastikan hasil panen maksimal dan berdaya saing tinggi.
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Slamet Teguh
Laporan wartawan Sripoku.com Apriansyah
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Pemerintah Desa (Pemdes) Karta Dewa, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), memulai langkah nyata dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui kegiatan penanaman jagung Varietas 18 di lahan seluas satu hektare, Rabu (22/10/2025).
Program ini merupakan hasil kolaborasi Pemdes dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Batanghari Siku Desa Karta Dewa, sekaligus implementasi dari Program Ketahanan Pangan Nasional Tahun Anggaran 2025 yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Langkah tersebut sejalan dengan amanat Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 13 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa.
Dalam kegiatan ini, Pemdes Karta Dewa menggunakan benih jagung Varietas 18, salah satu varietas unggulan yang direkomendasikan oleh Kementerian Pertanian RI.
Varietas ini dikenal memiliki daya hasil tinggi mencapai 10–12 ton per hektare, tahan terhadap kekeringan, serta resisten terhadap penyakit bulai dan karat daun.
Kepala Desa Karta Dewa, Yan Amran, mengatakan pemilihan benih tersebut dilakukan untuk memastikan hasil panen maksimal dan berdaya saing tinggi.
“Varietas 18 ini termasuk benih unggul dengan masa panen cepat, sekitar 95 hingga 100 hari. Kami berharap hasilnya bisa lebih stabil dan memberi keuntungan bagi petani,” ujarnya.
Baca juga: PTBA dan Polres Muara Enim Berkolaborasi Dalam Program Penanaman Jagung
Baca juga: Polres Ogan Ilir Tanam Jagung Serentak Kuartal IV 2025, Dukung Program Swasembada Pangan Nasional
Lebih lanjut, Yan Amran menegaskan bahwa program ini tidak berhenti di tahap penanaman saja.
Setelah masa panen, hasil jagung akan dikelola langsung oleh BUMDes Batanghari Siku.
“Jika panen berhasil, BUMDes akan mengelola hasilnya. Sebagian akan diolah menjadi produk turunan dan sebagian lagi dijual untuk memperkuat kas desa serta kegiatan ekonomi warga,” jelasnya.
Menurutnya, keterlibatan BUMDes menjadi bagian penting dari strategi desa dalam menciptakan rantai usaha pertanian terpadu, mulai dari pengolahan lahan, penyediaan bibit, hingga pemasaran hasil produksi.
“Dengan sistem ini, kami ingin menciptakan nilai tambah di dalam desa agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” tambahnya.
Program ketahanan pangan yang dijalankan Desa Karta Dewa mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional.
Serta Permendes PDTT tentang Dana Desa Tahun 2025, yang menetapkan minimal 20 persen dana desa dapat diarahkan untuk mendukung sektor pertanian dan ketahanan pangan berkelanjutan.
Dengan dasar regulasi itu, desa didorong menjadi sentra produksi pangan alternatif, mengurangi ketergantungan impor, dan memperkuat cadangan pangan lokal di masa krisis.
Pemdes Karta Dewa memandang komoditas jagung sebagai pilihan strategis karena memiliki pasar luas dan bisa dikembangkan menjadi produk turunan seperti olahan industri kecil maupun pakan ternak.
Yan Amran juga menambahkan, kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal kebangkitan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian.
“Program ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru bagi warga, meningkatkan pendapatan petani, dan memperkuat kemandirian ekonomi desa. Kami ingin menjadikan Karta Dewa sebagai contoh desa dalam pengelolaan pangan berbasis BUMDes,” tuturnya.
Tak hanya itu, Pemdes juga menggandeng penyuluh pertanian lapangan (PPL) untuk mendampingi warga dalam penerapan teknik tanam modern, pengendalian hama, serta efisiensi pupuk dan irigasi.
Kegiatan penanaman jagung turut dihadiri oleh Camat Talang Ubi, perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten PALI, Polsek Talang Ubi, Babinkamtibmas, BPD, LPMD, tim PKK, tokoh agama, serta masyarakat setempat.
Kehadiran lintas unsur ini memperlihatkan dukungan penuh terhadap upaya desa memperkuat ketahanan pangan dari akar rumput.
“Harapan kami sederhana. Dari lahan satu hektare ini lahir semangat baru. Jika hasilnya baik, tahun depan kami akan memperluas areal tanam. Ketahanan pangan harus dimulai dari desa,” tutup Yan Amran.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
| 2 Polisi di PALI Dipecat, Salah Satunya Polwan, Terbukti Langgar Disiplin dan Kode Etik |
|
|---|
| Wanita di Talang Jawa PALI Panik, Ular Sanca Tiba-tiba Masuk Dapur Rumah, Diamankan Tim Damkar |
|
|---|
| Pelajari Sejarah Hindu di Sumatera, 30 Dosen dari Thailand Kunjungi Candi Bumi Ayu PALI Sumsel |
|
|---|
| Ditinggal 3 Rekannya yang Kabur, Warga Sinar Dewa PALI Ditangkap Curi Sawit Perkebunan Perusahaan |
|
|---|
| 1 Rumah di Betung PALI Ludes Terbakar Api, Pemilik Hanya Bisa Pasrah Melihat Harta Bendanya Hangus |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.