Berita Muara Enim

Ubah Limbah Jadi Cuan, Pemkab Muara Enim Dorong Masyarakat Olah Sampah Plastik Jadi Produk Kerajinan

Dari sampah plastik hingga limbah organik, usaha pengolahan limbah menawarkan cara kreatif untuk mengubah “sampah” jadi sumber cuan.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Slamet Teguh
Pemkab Muara Enim
TINJAU : Wabup Muara Enim Hj Sumarni membuka dan melihat langsung cara pemanfaatan sampah plastik daur ulang menjadi produk yang bermanfaat. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARA ENIM - Dalam rangka mengatasi masalah sampah dan meningkatnya kesadaran akan lingkungan, usaha pengolahan limbah menjadi salah satu peluang bisnis yang nggak cuma menggiurkan, tapi juga akan berdampak positif untuk bumi.

Dari sampah plastik hingga limbah organik, usaha pengolahan limbah menawarkan cara kreatif untuk mengubah “sampah” jadi sumber cuan.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Muara Enim yang diwakili Wakil Bupati Muara Enim Ir Hj Sumarni MSi saat membuka Kegiatan Workshop Inovasi Pengelolaan Limbah Sampah Plastik Menjadi Produk Kerajinan Unggulan Bernilai Ekonomi : Reduce, Reuse, Recycle: Aksi Nyata Kelola Sampah Plastik Mendukung Program Membara Tahun 2025, di Hotel Griya Sintesa Muara Enim, Selasa, (21/10/2025).

"Permasalahan sampah, khususnya sampah plastik, telah menjadi isu global yang juga kita rasakan dampaknya di kabupaten ini. Produksi sampah plastik yang terus meningkat dan pengelolaannya yang belum optimal mengancam kelestarian lingkungan kita," katanya.

Baca juga: Disuruh Buang Sampah, Motor Ghandi Malah Tak Kunjung Dikembalikan Pegawainya  

Baca juga: Ada Gaun Cinderella, Lomba Daur Ulang Sampah di Musi Rawas Hadirkan Kreativitas Siswa SD Hingga SMA

Sumarni menjelaskan, Muara Enim memiliki luas 7.483 kilo meter persegi, jumlah penduduk 645.000 jiwa yang tersebar di 22 Kecamatan, 246 Desa dan 10 Kelurahan, berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim, data timbulan sampah di TPA Bukit Kancil, Muara Enim, tercatat produksi Timbulan sampah total pada tahun 2025 mencapai sekitar 237.578 ton per hari.

Tumpukan sampah di tempat pembuangan akhir dan pencemaran di sungai menjadi pemandangan yang harus kita hadapi.

Fenomena ini membutuhkan solusi yang kreatif dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. 

"Maka dari itu, saya menyambut baik inisiatif penyelenggaraan workshop ini. Pelatihan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi merupakan langkah konkret untuk mengubah masalah menjadi peluang. Kita akan belajar bagaimana mengubah limbah plastik yang tidak bernilai menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual tinggi," ujar orang nomor dua di bumi Serasan Sekundang ini.

Kedepan, dirinya berharap setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk menciptakan produk kerajinan yang inovatif dan kreatif. 

Mengembangkan usaha kerajinan ini, sehingga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Menjadi agen penggerak di lingkungan masing-masing untuk mengajak masyarakat lain peduli terhadap pengelolaan sampah.

"Dengan demikian, kita tidak hanya berhasil mengurangi volume sampah, tetapi juga membangun kemandirian ekonomi masyarakat. Kemudian kepada OPD dan Organisasi terkait agar menindaklanjuti hasil dari pelatihan ini sehingga menjadi suatu produk inovasi kerajinan yang berkelanjutan. Mari kita jadikan sampah sebagai produk, berfaedah dan membawa berkah dan menghasilkan cuan," ujarnya.

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved