MBG di OKU

Disetop 3 Minggu Karena Ada Insiden, Para Orang Tua Berharap Program MBG di OKU Kembali Berjalan

Setidaknya ada 16 sekolah dengan 3.000 siswa terdampak pemberhentikan program MBG karena ada insiden ayam yang terkontaminasi.

Penulis: Leni Juwita | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Leni Juwita
KUNJUNGAN OMBUDSMAN --- pihak Ombudsman Porvinsi Sumatera Selatan Hendrico SH dan Dio Rivaldo SH yang datang berkunjung sekolah-sekolah penerima MBG di OKU Jumat (10/101/2025) 

TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Ribuan anak yang selama ini sudah merasakan MBG (Makan Bergizi Gratis) kini menunggu program MBG segera dilanjutkan.

Setidaknya ada 16 sekolah dengan 3.000 siswa terdampak pemberhentikan program MBG karena ada insiden ayam yang terkontaminasi.

Harapan siswa dan juga para orang tua ini disampaikan saat pihak Ombudsman saat berkunjung SMP Negeri 9 Tanjung Kemala Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU lalu ke SD Negeri 18 Kelurahan Sukajadi Kecamatan Baturaja Timur.

Kunjungan sekaligus melakukan pengumpulan data dan melihat kondisi di lapangan  termasuk ke SPPG  (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi)  MBG wilayah Sukaraya Kecamatan Baturaja Timur  yang bertanggung jawab menyuplai MBG ke 16 sekolah di Kota Baturaja.

Ombudsman  Sumsel, Hendrico kepada awak media mengatakan, kedatangan ke beberapa sekolah ini  menyusul terjadi insiden beberapa murid yang mengalami pusing setelah mengkonsumsi ayam yang diduga bermasalah sekitar 3 minggu lalu.

 Setelah mendapatkan data dan wawancara  dan berkunjung ke dapur SPPG bersangkutan  kemudian Ombudsman akan membuat rekomendasi.  

Disisi lain, sejumlah para guru dan murid mengaku masih menunggu agar program MGB ini dilanjutkan.

“Kami masih menunggu kapan MBG dilanjutkan lagi, setelah 3 minggu distop anak-anak sangat menanti MBG datang ke kembali ke sekolah," ujar salah seorang guru SDN 18.  

Baca juga: 2.750 Pelajar dari 15 Sekolah di Mutang Tapus Prabumulih Barat Mulai Nikmati Program MBG

Baca juga: ALASAN Ahli Gizi SPPG Mampang 1 Depok Buat Menu MBG Irisan Kentang, Pangsit dan Wortel Rebus

Menurut para guru, program ini sangat bagus dan membantu para murid  dan para orang tua.

Para siswa memang sedang semangat-semangatnya mendapat MBG lalu distop karena ada insiden beberapa siswa pusing-pusing setelah menyantap ayam.

Namun di SDN 18 tidak ada yang terdampak karena menu ayam yang bermaslaah segera diganti dnegan menu lain .  

Di sisi lain, sejumlah orang tua siswa khususnya yang memiliki anak yang sekolah merantau  jauh dari orang tua mengaku sangat berterima kasih dengan program MBG ini.

“Anaku sekolah di salah satu SMKN di Baturaja dan kos di Baturaja, dengan MBG ini kami sangat tertolong makan siang lepas " kata Kunrnia .

 Menurut ibu dua anak ini dengan adanya MBG para orang tua sangat tertolong uang jatah aman siang anak bisa dialokasikan ke kebutuhan lain yang bermanfaat.

Beberapa orang tua khususnya yang tinggal di pelosok pedesaan mengharapkan program ini terus berlanjut dan sampai  ke pelosok pedesaan, Penerima manfaat yang ada di pelosok pedesaan memang sangat membutuhkan bantuan seperti ini, apalagi ekonomi masyarakat di pedesaan lebih memperihatinkan, terkadang untuk makan hanya dengan lauk seadanya.

”Kalau kami di dusun ini yang penting ado nasi makan samo garam jadilah, terkadang kangkung satu ikat itu harus cukup untuk 3 kali makan,” kata salah seorang  ibu rumah tangga dengan nada miris.  

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved