MBG di OKU
Disetop 3 Minggu Karena Ada Insiden, Para Orang Tua Berharap Program MBG di OKU Kembali Berjalan
Setidaknya ada 16 sekolah dengan 3.000 siswa terdampak pemberhentikan program MBG karena ada insiden ayam yang terkontaminasi.
Penulis: Leni Juwita | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Ribuan anak yang selama ini sudah merasakan MBG (Makan Bergizi Gratis) kini menunggu program MBG segera dilanjutkan.
Setidaknya ada 16 sekolah dengan 3.000 siswa terdampak pemberhentikan program MBG karena ada insiden ayam yang terkontaminasi.
Harapan siswa dan juga para orang tua ini disampaikan saat pihak Ombudsman saat berkunjung SMP Negeri 9 Tanjung Kemala Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU lalu ke SD Negeri 18 Kelurahan Sukajadi Kecamatan Baturaja Timur.
Kunjungan sekaligus melakukan pengumpulan data dan melihat kondisi di lapangan termasuk ke SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) MBG wilayah Sukaraya Kecamatan Baturaja Timur yang bertanggung jawab menyuplai MBG ke 16 sekolah di Kota Baturaja.
Ombudsman Sumsel, Hendrico kepada awak media mengatakan, kedatangan ke beberapa sekolah ini menyusul terjadi insiden beberapa murid yang mengalami pusing setelah mengkonsumsi ayam yang diduga bermasalah sekitar 3 minggu lalu.
Setelah mendapatkan data dan wawancara dan berkunjung ke dapur SPPG bersangkutan kemudian Ombudsman akan membuat rekomendasi.
Disisi lain, sejumlah para guru dan murid mengaku masih menunggu agar program MGB ini dilanjutkan.
“Kami masih menunggu kapan MBG dilanjutkan lagi, setelah 3 minggu distop anak-anak sangat menanti MBG datang ke kembali ke sekolah," ujar salah seorang guru SDN 18.
Baca juga: 2.750 Pelajar dari 15 Sekolah di Mutang Tapus Prabumulih Barat Mulai Nikmati Program MBG
Baca juga: ALASAN Ahli Gizi SPPG Mampang 1 Depok Buat Menu MBG Irisan Kentang, Pangsit dan Wortel Rebus
Menurut para guru, program ini sangat bagus dan membantu para murid dan para orang tua.
Para siswa memang sedang semangat-semangatnya mendapat MBG lalu distop karena ada insiden beberapa siswa pusing-pusing setelah menyantap ayam.
Namun di SDN 18 tidak ada yang terdampak karena menu ayam yang bermaslaah segera diganti dnegan menu lain .
Di sisi lain, sejumlah orang tua siswa khususnya yang memiliki anak yang sekolah merantau jauh dari orang tua mengaku sangat berterima kasih dengan program MBG ini.
“Anaku sekolah di salah satu SMKN di Baturaja dan kos di Baturaja, dengan MBG ini kami sangat tertolong makan siang lepas " kata Kunrnia .
Menurut ibu dua anak ini dengan adanya MBG para orang tua sangat tertolong uang jatah aman siang anak bisa dialokasikan ke kebutuhan lain yang bermanfaat.
Beberapa orang tua khususnya yang tinggal di pelosok pedesaan mengharapkan program ini terus berlanjut dan sampai ke pelosok pedesaan, Penerima manfaat yang ada di pelosok pedesaan memang sangat membutuhkan bantuan seperti ini, apalagi ekonomi masyarakat di pedesaan lebih memperihatinkan, terkadang untuk makan hanya dengan lauk seadanya.
”Kalau kami di dusun ini yang penting ado nasi makan samo garam jadilah, terkadang kangkung satu ikat itu harus cukup untuk 3 kali makan,” kata salah seorang ibu rumah tangga dengan nada miris.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Sosok Henny Manopo, Ibu Amanda Manopo yang Sudah Meninggal, Disediakan Kursi Kosong Anak Menikah |
![]() |
---|
Gelagat Heryanto usai Bunuh DO Pegawai Minimarket, Bakar Sandal Korban untuk Hilangkan Bukti |
![]() |
---|
Terjerat Narkoba, Polisi di Lubuklinggau Siap-siap Dipecat |
![]() |
---|
Putus Tren Kekalahan, Sumsel United Incar Kemenangan Kala Menghadapi Persekat, Incar Papan Atas |
![]() |
---|
Siasat Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun di Pacitan Mahar Rp3 M Diduga Palsu, Niat Awal Rp1 M |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.