Berita Lubuklinggau

Ada 740 Rumah Tak Layak Huni di Lubuklinggau, Pemkot Targetkan 75 Rumah Selesai Dibangun di 2025

Untuk mengurangi jumlah tersebut, tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau menargetkan pembangunan bedah rumah sebanyak 76 unit.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Eko Hepronis
RUMAH TAK LAYAK HUNI - Wali Kota Lubuklinggau H Rachmat Hidayat melakukan Peletakan batu pertama rumah tidak layak huni di Jalan Moneng Depati RT 2, Kelurahan Taba Pingin, Kecamatan Lubuklinggau Selatan, Selasa (30/9/2025). 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -  Saat ini ada 740 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Lubuklinggau Sumsel.

Untuk mengurangi jumlah tersebut, tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau menargetkan pembangunan bedah rumah sebanyak 76 unit.

Wali Kota Lubuk Linggau, H Rachmat Hidayat (Yoppy Karim) menyampaikan dari 76 unit RTLH yang akan dibedah dan dibangun ditargetkan pada 2026 terus meningkat hingga menjadi 150 unit.

"Ditargetkan dari 76 tahun ini di 2026 meningkat menjadi 150 unit," ungkap Yoppy pada wartawan saat peletakan batu pertama bantuan RTLH di Jalan Moneng Depati RT 2, Kelurahan Taba Pingin, Kecamatan Lubuklinggau Selatan, Selasa (30/9/2025).

Baca juga: Pemkab Lahat Targetkan Pembangunan 500 Rumah Tak Layak Huni Sepanjang 2025

Baca juga: Dianggap Tak Layak Huni, Rumah Milik Warga di Muara Enim Dapat Program Bedah Rumah

Yoppypun mengungkapkan, kegiatan ini bagian dari program nasional tiga juta rumah yang menyasar masyarakat berpenghasilan rendah. 

Pada kesempatan tersebut, dua rumah mendapat bantuan rehab, yakni rumah milik Johan S (alm) melalui CSR dan rumah Herman yang dibiayai Pemkot Lubuk Linggau.

Yoppy menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang mendukung program tersebut. 

“Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama Pemkot Lubuk Linggau melalui Dinas Perkim bersama Forum CSR (Pengembang Indonesia)," ungkapnya.

Yoppy pun mengaku rumah yang dibedah ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan misi Linggau Juara, masyarakat sejahtera dimulai dari perbaikan rumah tidak layak huni.

Dengan dukungan Forum CSR Pengembang Indonesia, ditargetkan pada tahun 2030 tidak ada lagi rumah tidak layak huni di Lubuk Linggau.

“Terima kasih kepada para pengembang Indonesia yang telah membantu program ini sehingga berjalan dengan baik,” ujarnya.

Ketua Pengembang Indonesia, Andi Faisal, menyampaikan pihaknya mendukung penuh program bedah rumah ini.

“Semoga program ini bermanfaat untuk masyarakat. Kami dari PI turut berkontribusi dengan bantuan sebesar Rp. 50 juta,” ungkapnya.

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved