Berita OKU Selatan
98 Desa di OKU Selatan Blank Spot, Tak Terjangkau Jaringan Seluler, Warga Kesulitan Akses Informasi
Kondisi ini menyebabkan ribuan warga di daerah tersebut kesulitan mengakses informasi, layanan komunikasi, hingga fasilitas digital dasar.
Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARADUA - Sebanyak 98 dari total 252 desa di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, hingga kini masih berada dalam kondisi blank spot atau belum terjangkau jaringan seluler.
Kondisi ini menyebabkan ribuan warga di daerah tersebut kesulitan mengakses informasi, layanan komunikasi, hingga fasilitas digital dasar.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) OKU Selatan, Zakiah, SE., MM, mengungkapkan bahwa keterbatasan sinyal telah menjadi salah satu kendala utama dalam pembangunan daerah, terutama di bidang ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik.
“Masih adanya 98 desa yang blank spot menjadi perhatian serius. Ini bukan hanya soal komunikasi, tapi menyangkut kesenjangan akses informasi yang bisa berdampak pada ketimpangan pembangunan antara desa dan kota,” ujar Zakiah di ruang kerjanya, Kamis (08/05/2025).
Wilayah blank spot tersebut tersebar di berbagai kecamatan dan sebagian besar disebabkan oleh kondisi geografis OKU Selatan yang didominasi perbukitan dan pegunungan.
Hal ini menyulitkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi secara merata.
Baca juga: Masuk Wilayah Blank Spot, Warga Binjai Musi Rawas Harus Nekat Pajat Pohon Demi Mendapatkan Sinyal HP
Baca juga: Mayoritas Wilayah Perbukitan, 90 Desa di Lahat Sumsel Susah Sinyal, 8 Blank Spot
Sebagai solusi, Diskominfo OKU Selatan telah mengajukan permohonan pembangunan 15 Base Transceiver Station (BTS) kepada Gubernur Sumatera Selatan.
Usulan ini diharapkan dapat mengatasi sebagian besar area yang masih belum terjangkau sinyal.
“Pembangunan BTS ini merupakan langkah awal yang krusial. Kami berharap permohonan ini diakomodir agar masyarakat di desa-desa terpencil bisa segera terhubung,” jelas Zakiah.
Menurutnya, akses jaringan saat ini telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat.
Tidak hanya untuk komunikasi, tetapi juga menunjang aktivitas ekonomi berbasis digital, proses pembelajaran, serta pelayanan administrasi secara daring.
Pemerintah Kabupaten OKU Selatan terus menjalin koordinasi dengan pemerintah pusat, provinsi, dan penyedia layanan telekomunikasi untuk memperluas cakupan jaringan.
Langkah ini sejalan dengan visi daerah untuk membangun OKU Selatan yang tangguh dan terhubung secara digital.
“Tanpa akses sinyal yang merata, upaya digitalisasi dan percepatan pembangunan di pedesaan akan sulit tercapai,” tutup Zakiah.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Penggerebekan di Pondok, Polisi Tangkap Pengedar Narkoba di Gunung Tiga OKU Selatan |
![]() |
---|
Bawa Kabur Kompor Hingga Ijazah, Pembobol Kontrakan Karyawan Swasta di OKU Selatan Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Janji Bupati Abusama, 2.291 Honorer di OKU Selatan Akan Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Diduga Tanam dan Edarkan Ganja, Dua Pria di OKU Selatan Dibekuk Polisi |
![]() |
---|
Gangguan Stok BBM di Depot, Pertamina Pacu Distribusi BBM di OKU Selatan dan Wilayah Sumbagsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.